04

49 9 2
                                    

Tragedi yang di alami Alika kemarin menimbulkan kekecewaan pada diri Alika dan pada teman-teman nya.
Alik sedih karena dia tidak bisa tampil, padahal segala persiapan sudah ia siapkan dengan sempurna. Alika berharap akan ada kesempatan kedua kali untuk dapat berpuisi di depan orang banyak, di sekolah baru nya.

Dengan kondisi Alika yang setengah sadar dan masih lemah, Alika terpaksa dirawat di UKS untuk sehari ini. Tangan Alika terbentur dengan kayu yang sedikit lapuk. Hal ini membuat tangan Alika sedikit terkena goresan luka.

"Eehh Deva!!" Terdengar suara Haidar dari jauh memanggil Deva. Deva adalah salah satu anggota organisasi kepramukaan yang bertugas di bagian kesehatan.

"Dev, kasih makanan ini ke perempuan di dalam UKS itu yang sakit. Saya minta tolong ya." Kata Haidar sambil menyerahkan sebungkus nasi kotak kenapa Deva.

"Oke kak. Ada lagi?"
"Enggak."

Deva segera masuk ke dalam UKS dan memberikan makanan tadi kepada Alika.

"Dek ada makanan" Ucap Deva sambil menyerahkan sebungkus nasi itu.
"Kak, ini dari siapa?"
Deva belum menjawab pertanyaan Alika. Deva menerima telpon lalu keluar meninggalkan UKS. Dan meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab dari Alika.

"Lah.. keburu pergi gitu. Mungkin ini dari guru. Mungkin mereka tau kalau aku sakit. Biar aku makan saja" ucap Alika sambil membuka nasi kotak nya dan menyantap nasi itu.

Di jendela UKS Haidar memandang Alika yang dengan lahap nya memakan nasi kotak itu. Haidar senang sekali melihat nya.

"Perempuan itu lucu juga.."
Batin Haidar dalam hati sambil tersenyum kecil.

"Woyy bro, lagi apa Lo"
"Ehh ini gak papa.."
"Masih banyak tugas, ayo balik ke tenda"
"Oke oke.."

Haidar kemudian pergi bersama teman nya kembali ke tenda untuk mempersiapkan acara selanjutnya.

Alika merasa ada yang berbicara. Suara keras teman Haidar terdengar oleh Alika. Alika melihat kebelakang, kedepan, kesamping dan bahkan melihat ke arah jendela saat Haidar memandang nya tadi.

"Hmm, ternyata gak ada apa-apa. Mungkin halusinasi ku saja"

Padahal tadi Haidar benar-benar ada di sana.

Setelah memakan makanan yang di berikan padanya, Alika di perbolehkan untuk kembali ke tenda bersama teman-teman nya. Alika berjalan melewati tempat dimana terjadi kecelakaan padanya. Alika takut akan terjatuh lagi memutuskan untuk berbalik arah melewati jalan lain.
Alika jalan melewati kantin , meskipun jauh yang penting dia selamat.
Haidar juga ada disana . Tetapi Haidar sibuk dengan pekerjaan yang dilakukan nya. Alika sempat melihat ke arah mereka. "Sibuk banget, acara apa ya sebentar lagii..?" Batin Alika dalam hati.

Alika pun sampai pada tenda nya. Dia sudah di tunggu dengan dua orang perempuan yang berdiri di depan tenda.

"Heh!! Manaaja Lo? Kelas kita malu. Kelas kita gak tampil wooyy!!" Ujar bendahara kelas yang bernama Kalisha.

"Emhh maaf," jawab Alika sambil menunduk merasa dirinya bersalah.

"Gara-gara Lo kita harus bayar denda 100 ribu! Pakai kas pula. Sekarang Lo ganti uang nya!!"

"Tapi aku gak punya uang.."
"Alesan Lo yah!"

"Eh apa-apaan ini" Desi dan Aisyah datang melerai pertengkaran antara Alika dan Kalisha.

"Gue mau uang itu di ganti!" Ujar Kalisha sambil menendang ember yang berada dekat dengan nya.

"Eh Lo mikir gak? Kesalahan ini gak sengaja terjadi. Harus nya Lo berterimakasih ke Alika, dia udah mau kasih yang terbaik walau pun gak sempet tampil"
"Kamu juga harus nya tanya keadaan dia, bukan malah nagih gitu. Gak sopan." Ucap Aisyah dan Desi yang berada di pihak Alika.

Hari Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang