05

36 8 0
                                    

Upacara penutupan sekaligus menutup acara Perkemahan Pramuka.
Perkemahan sudah selesai. Namun tidak demikian dengan kisah Alika dan Haidar.

"Eh adek Abang kok murung gitu, Napa?"

"Adalah bang, nanti adek ceritain di rumah"

Abang Doni merasa sangat khawatir pada Alika. Sedangkan Alika merasa takut memberitahu kan bahwa ia harus membayar denda dengan biaya 100 rb.
Bagi keluarga yang sederhana tidak mudah mencari uang 100 rb. Apalagi Abang Alika hanya tukang bengkel.

"Bang, adek butuh uang 100rb buat denda. Soalnya adek kemarin gak tampil puisi."

"Kenapa dek? Insyaa Allah uang nya Abang dapetin"

"Adek jatuh pas mau tampil. Jatuh ke saluran air."

"Astagfirullah haladzim.. Untung aaja itu hidung gak Cepot. Hati-hati mangkanya atuh dek."

"Iya bang.."
"Bang, gak ngerepotin kan?"

"Apasih yang enggak buat adek Abang"

"Sayang Abang dehhh"

---

Hari ini hari Minggu. Sekolah libur. Alika memutuskan untuk pergi ke sebuah bazar buku. Kali ini tidak di temani Abang nya. Karena Abang butuh kerja dua kali lipat untuk mendapatkan uang 100 rb.

Alika pergi dengan berjalan kaki saja. Untuk menghemat uang dan membantu perekonomian keluarga serta untuk kebutuhan nya sewaktu-waktu.

"Book Store"

Alika sampai pada bazar buku.
Buku disini lumayan murah, harga nya sekitar 15-50 rb.
Alika pergi ke tempat buku novel anak-anak. Gambar nya lucu. Kemudian Alika beralih ke novel remaja. Disana banyak karya penulis terkenal seperti Boy Candra,Tere Liye dan lain-lain. Alika beralih lagi ke novel Islami. Di sana ada buku yang menarik perhatian nya.Judul nya, Fatimah. Harga nya 56 rb, sedangkan uang yang Alika miliki hanya 45 rb. Alika mengurungkan niat untuk membeli nya. Lalu ia pergi mencari buku yang lain. Namun, selera yang sesuai dengan nya tidak dia temui. Mungkin Alika sudah jatuh cinta pada buku yang pertama kali dia temui. Yaitu buku yang berjudul , Fatimah.
Secara cover bagus, sinopsis novel yang ada di belakang buku sedikit mengisahkan tentang Seorang Fatimah.
Perjalan hidup Fatimah. Alika ingin meneladani seorang Fatimah.

Saat dia berjalan menuju kumpulan buku di sebelah barat, ada anak kecil yang lewat di depannya. Alika mengikuti anak kecil itu. Alika gemas pada dia.
Alika lumayan tertinggal jauh dari anak kecil itu, karena anak kecil itu larinya sangat cepat. Alika melihat anak kecil itu menaiki sebuah tangga, khawatir akan terjatuh Alika berlari dan menangkap anak kecil itu. Alika menggendong anak kecil yang imut itu.

"Kamu gak boleh main di sini adik keciill" Kata Alika sambil mencubit pipinya lalu menggelitik perut nya.
Anak kecil itu tertawa.

Seorang pria datang ke arah Alika yang dengan menggendong anak itu.

"Permisi, dia adik saya.. bisa berikan pada saya"

"Silahkan, tadi adik nya naik tangga terus saya kejar lalu saya gendong. Takut jatuh."

"Nahh, jangan nakal kamuu.." kata pria itu sambil mengambil anak kecil itu dari dekapan Alika.

"Makasih ya kalau dak ada kamu adik saya bisa celaka. Kamu ngapain ke sini?"

"Sama-sama mas. Lagi cari-cari buku. Kalau mas nya?"

"Iya sama , saya juga cari buku. Sudah dapat buku tinggal ke kasir , eh adik saya malah ke sini. Kamu gak beli buku?"

"Eehhe enggak, uang saya endak cukup buat beli buku yang saya pingin."

"Sini biar saya tambahkan sisa nya. Ini juga sebagai pertanda terimakasih dari saya."

Hari Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang