"Dar.. guee mau cerita nih tentang cewek yang guee suka. Kan Lo sepupu gue, mau dong bantuin kasih saran gitu." Ucap Adi.
"Yah, kamu kalau mau ngomong silahkan. Insyaa Allah saya bisa bantuu"
"Gue lagi flasback sama mantan gue. Kita putus emang salah gue sih. Gue yang PHP-in dia."
"Lah kalau kamu udah merasa bersalah,cepetan minta maaf. Terus menurut saya memang perempuan susah maafin nya. Lebih baik kamu berteman baik aja, kalau udah tiba saatnya kamu langsung khitbah dia saja. Jangan sampai ajak dia pacaran. Pacaran juga dosa."
"Oh jadi pacaran dosa? Guee baru tau. Sumpah."
"Yaudah, kamu coba dulu minta maaf..kalau butuh apa-apa bilang aja ke saya."
"Okee guee coba."
"Siip!! Semangattt.!!"
---
"Alika!!!" Seru Adi memanggil Alika dari kejauhan.
"Mau apa lagi kamu?" Balas Alika pada laki-laki bertubuh tinggi itu.
"Aku minta maaf.. pliss"
"Enggak."
Adi tetap mengikuti Alika berjalan dari belakang.
Alika tersentak sejenak.
Flasback On
"Abang.. kalau kita gak maafin orang gimana Bang?"
"Gak baik dek. Nanti timbul dendam."
Flasback Off
Mengingat perkataan Abang nya, Alika membuka sedikit hati nya untuk memaafkan Adi.
"Aku gak butuh minta maaf yang di rencanakan."
"Maksudnya?"
"Aku butuh minta maaf yang tulus. Setengah menit dari sekarang."
"Alika yang cantik dan baik hati, Guee minta maaf atas kejadian yang lalu. Gue ngaku salah..tapi gue mohon maafin gue."
"20 detik."
"Ada perkataan lagi?" Lanjut Alika.
"Mau kan Lo temenan lagi sama guee?"
"Waktu habis. Oke,aku maafin kamu. Dan kita temenan lagi."
Mata Adi melebar dan terlihat bercak bahagia di hatinya. Akhirnya selama beberapa tahun Alika mau memaafkan Adi. Dan secara tiba-tiba langsung Alika telah menerima kembali Adi di dalam hidupnya.
"Jadi kamu sejak kapan pindah ke sini?" Tanya Alika pada Adi
"Sejak Papa dan Mama guee pisah"
"Terus, kamu tinggal sama siapa sekarang?"
"Guee tinggal bareng Papa gue."
"Kok aku geli ya sana kata-kata--Guee?"
"Jadi Lo minta gue gak pakai kata--Gue? Yaudah gue gak akan pake. Eh aku"
"Jadi makin geli denger kamu bilang--Aku"
Adi tertawa sedangkan Alika kebingungan kenapa Adi tertawa.
Adi masih tetap sama seperti Adi yang Alika kenal dulu. Bersama Adi, Alika kembali di naungi dengan rasa nyaman. Entah apa yang membawa Alika kembali pada pelukan nya. Kembali ingin mendekap--menetap dan kembali ingin merencanakan kisah-kisah indah di hari tua.
Namun demikian tidak berarti bahwa Alika harus menyerahkan sepenuh hati nya untuk Adi. Rasa trauma dan was-was masih ada pada diri Alika. Walaupun memang, Adi telah berubah dan kini benar-benar mencintai Alika. Tanpa rasa kasihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Bahagia [END]
RomanceMusim sudah berlalu Waktu sudah berganti Rasa sakit itu telah pergi Hati itu telah sembuh Di setiap pertemuan pasti beralasan. Ada yang bertemu hanya untuk saling mengenal. Ada yang bertemu untuk menyembuhkan luka, lalu menumbuhkan luka lagi...