"Ehh Aiss!!"
"Ehh Adi.. hai"
"Haii juga.. gimana Alika masih aja di gangguin di kelas nya sama bendahara kelas itu?"
Kenapa sih Alika terus yang di bahas.
"Ais? Kok diieem?" Kata Adi sambil memegang bahu Aisyah.
"Ehh, Alhamdulillah enggak kok hehe.."
"Kalau ada masalah Lo cerita aja ke gue"
"Iya Adi.."
"Lo mau pulang bareng?"
Apa? Adi ngajak pulang bareng? Terima gak ya.. ini juga kesempatan..
Gumam Aisyah dalam hati."Mau enggak? Gue serius. Gak bakalan gue turunin di jalan kok."
"Yaudah aku mau.."
Aisyah sempat tak yakin dengan apa yang telah di ucapkan nya. Untuk pertama kalinya Aisyah diajak pulang bareng oleh Adi.
"Kalau Lo ngerasa mau jatuh, pegangan aja ke guee"
Ditambah dengan perkataan yang baru saja Adi ucapkan. Aisyah gugup sekali.
Kebetulan rumah Aisyah dan Adi satu arah, jadi Adi tidak perlu memutar arah lagi untuk ke Rumah nya.
Di tengah perjalanan, sekitar 2 KM lagi menuju rumah Aisyah petir menyambar dan Hujan mulai turun. Adi lupa membawa jas hujan karena memang cuaca tadi pagi masih cerah. Dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.
Mereka berdua menjadi basah kuyup dan terpaksa untuk mencari naungan. Aisyah berusaha melindungi tas nya agar tidak terkena air hujan, dia juga melindungi tas Adi dari tetesan air hujan."Disini aja Adi.." ucap Aisyah sambil menunjukkan tempat pemberhentian.
Aisyah turun terlebih dahulu, dan Adi memarkirkan sepeda nya.
"Kalau mau kamu jalan aja, biar aku tunggu angkutan umum disini.." kata Aisyah yang berusaha meyakinkan lelaki yang memarkirkan sepeda nya itu.
"Haa? Gak mungkin lah gue ninggalin Lo sendiri."
Aisyah tak mampu berkata-kata lagi. Sebab, ini juga yang sudah di nantikan Aisyah. Memiliki waktu sebentar untuk lebih mengenali Adi.
Tangan Aisyah putih pucat. Semua bajunya basah. Andai saja Aisyah menolak ajakan Adi tadi, mungkin dia sudah sampai di rumah meskipun dengan keadaan sedikit basah. Daripada ini, basah seluruh badan.
Aisyah menggosokkan kedua tangannya. Adi yang melihat kejadian itu seketika menggenggam tangan Aisyah seraya berkata
"Tangan Lo dingin banget?"Aisyah membalas
"Akuuu dinginnn..." Rengek Aisyah"Lo kedinginan?" Adi berkata sambil mengambil kedua tangan Aisyah lalu dia tiupkan dia genggam agar tidak merasakan kedinginan lagi.
"Atau Lo mau pake jaket gue?" Ucap Adi lagi. Adi kemudian membuka jaket nya dan memakaikannya pada Aisyah.
Jantung Aisyah berdebar tak karuan. Aisyah semakin gugup dan cukup bahagia dengan hal kecil ini."Kruuukkk'
Bunyi perut kelaparan yang terdengar dari perut Adi. Aisyah tertawa sambil menahan kedinginan nya.
"Kamu laper? Cari makan gih, aku nunggu disini"
"Kamu sendirian gak papa?"
"Iya gak papa kok.."
"Oke deh, sekalian aku beliin sebungkus buat kamu oke?"
"Iya Adi, makasih"
Adi segera pergi dengan motornya menuju rumah makan yang lumayan tak jauh dari lokasi Adi dan Aisyah berteduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Bahagia [END]
RomanceMusim sudah berlalu Waktu sudah berganti Rasa sakit itu telah pergi Hati itu telah sembuh Di setiap pertemuan pasti beralasan. Ada yang bertemu hanya untuk saling mengenal. Ada yang bertemu untuk menyembuhkan luka, lalu menumbuhkan luka lagi...