Hay..Hay..😄😄😄
Siapa yang kangen Jiwa & Raga...????
Yang kangen coba unjuk gigi😆😆😆Waway noh...👆👆👆
*****
Raga menyesap rokoknya dengan hikmat ditemani secangkir kopi juga Mang ucup salah satu penjual makanan dikantin. Sekarang cowok itu memang sedang berada dikantin sekolah. Karena merasa bosan dengan guru yang sedang mengajar dikelas, akhirnya Raga memutuskan untuk pergi kekantin dan berakhir bermain catur bersama mang Ucup. Untung guru piket sudah selesai berkeliling, kalau tidak Raga sudah pasti akan kembali berakhir diruang BK."Kamu ini bolos kenapa lagi Ga? Gak takut ketahuan guru BK?" Mang ucup membuka percakapan ditengah permainan mereka.
Raga mengedikkan bahu tak peduli. Lalu memindahkan 'Kudanya' masuk kedaerah kekuasaan mang ucup.
"Mau ketahuan juga saya gak peduli."
Mang ucup menggeleng saat sudah bisa membaca taktik bermain Raga.
Lalu dia ikut memindahkan 'Kuda' miliknya untuk menjaga keberadaan sang Raja.
"Kamu ada masalah apa lagi? Saya dengar 2 hari yang lalu kamu berantem sama Oji."
"Itu dia yang cari gara-gara, bukan saya."
"Tapi bukan karena masalah dulu lagi kan?"
"Bukan." Raga langsung menjawab cepat.
"Terus kenapa dong?"
"Skak."
Mang ucup kaget karena tiba-tiba saja 'Rajanya' sudah dikepung oleh Raga.
Pria tua itu menggelengkan kepalanya tak terima."Wah curang kamu. Masa' tiba-tiba udah skak aja. Kan permainan belom nyampe setengah."
"Mang ucup sih kebanyakan kepo. Jadi mainnya gak fokus." Raga ikutan tak terima karena dituduh bermain curang.
"Halah, alesan kamu. Hayok main ulang kalo gitu, biar habis itu langsung saya kalahin."
"Males ah, saya mau numpang tidur di UKS." Raga lalu bangkit dan meninggalkan uang sepuluh ribu diatas meja.
"Makasih mang rokoknya."
Mang ucup hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kepergian Raga.
Kalau sampai guru-guru tau kalau mang ucup membiarkan murid seperti itu, bisa-bisa mang ucup tidak lagi diizinkan berjualan dikantin.*****
Jiwa terus menyeka keringat yang mengucur di kening nya. Pagi ini mereka sedang ada pelajaran olah raga.
Jiwa berserta teman-teman sekelas nya juga sudah siap dengan seragam olah raga masing-masing.Pak Beni. Selaku guru olah raga mengatakan kalau mereka akan praktek Lompat jauh.
Untuk kesekian kali nya, Jiwa kembali menyeka keringat di kening nya. Wajah Jiwa terlihat gelisah dan pucat, tangan Jiwa pun tak henti-henti menahan perut bagaian bawah.
"Lo kenapa sih Wa, kayak kesakitan gitu?" Lisa yang kebagian berbaris di samping Jiwa mulai menyadari keadaan sang sahabat.
Mereka memang sedang berbaris menunggu Pak Beni mengabsen satu persatu nama siswa dan siswi yang akan mulai duluan.
"Perut gue sakit." Jiwa merintih.
"Kenapa? kalau gitu ke UKS yuk?" ajak Lisa langsung menggandeng tangan Jiwa.
"Nggak, nggak usah. Nanti sakit nya juga hilang sendiri kok. Ini cuma sakit datang bulan."
"Tapi muka lo pucet gitu, ayo gue anterin ke UKS."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa & Raga
Teen FictionYUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! ***** Raga itu ganteng, cuek, dingin, kaku, kasar, tapi kadang perhatian. Jiwa itu ceria, cantik, baik, pengertian, dan suka menolong. Rio itu tampan, penyayang, perhatian, sayang banget sama Jiwa, juga selalu pedul...