3. Rumah Rio

441 27 7
                                    

"Wa, mau balik bareng gue nggak?" bisik Nadya pada Jiwa yang sedang membereskan buku-bukunya.

Di depan masih ada guru yang mengajar di kelas mereka.

"Nggak usah Nad, gue di jemput sama kak Rio, nanti malem mau malam mingguan," kata Jiwa cengengesan.

"Pacaran aja yang dipikirin, sekolah noh di pikirin juga."

"Aish.. Iya.. Iya.. Gue nggak pernah lupa kok sama sekolah."

Tak lama bell pulang sekolah sudah berbunyi. Para murid di sekolah mereka mulai menghambur keluar kelas. Begitu pun dengan Nadya, setelah pamit dengan Jiwa, Nadya dan Lisa langsung pergi meninggalkan nya sendiri.

Mengambil handphone yang ada di dalam tas. Jiwa lantas menelpon Rio.

"Halo calon misua," sapa Jiwa semangat saat panggilan sudah tersambung.

Sapaan yang membuat orang di seberang langsung tertawa.

"Hi My future wife."

Jiwa ikut terkekeh.

"Jemput," rengek nya manja.

Entah lah, Jiwa memang suka labil kalau sudah berhubungan dengan Rio.

"Ini udah di depan gerbang sayang, tapi kamu nya nggak keluar-keluar."

Sontak Jiwa langsung berlari keluar kelas.

"Tunggu ya kak, ini langsung otw gerbang."

Saat sampai di depan gerbang sekolah. Senyum di bibir Jiwa langsung mengembang. Di sana dia melihat Rio sedang bersandar di samping mobil nya.

"Kak Rio," teriak Jiwa seraya melambaikan tangan.

Rio balas melambaikan tangannya.
Jiwa pun kembali berlari menghampiri Rio.

"Hai, Gimana sekolah nya?" tanya Rio saat Jiwa sudah ada di depan nya.

"Selalu baik. Gadis cantik ini tidak pernah berbuat masalah," kata Jiwa dengan percaya diri .

Rio mengacak rambut Jiwa dengan gemas. Membuat para murid yang masih ada di sekitar mereka menatap iri kepada Jiwa.

"Oke gadis cantik, sekarang kita harus ke supermarket. Mama minta di beliin bahan masakan untuk kita malam ini."

Jiwa memberi hormat.
"Aye aye captain."

Dan dengan begitu saja, Jiwa sudah mampu membuat Rio tertawa.

Tawa yang benar-benar dapat menenangkan jiwa siapa saja yang melihat nya.

"Ayo berangkat."
Rio membuka pintu mobil untuk Jiwa.

Dapat Jiwa dengar suara-suara para siswi di sekitar mereka sedang berseru.

'Gila, pacar Jiwa ganteng banget.'

'Gue mau digituin anjirrr.'

'Sweet banget mereka.'

'Kok mau sama Jiwa sih, kenapa nggak sama gue aja.'

Dan masih banyak lagi suara yang lain nya, namun Jiwa tak berniat untuk menanggapi.

*****

"Tante minta di beliin bahan apa aja?" tanya Jiwa sambil melihat-lihat bahan makanan yang berjejer di dalam supermarket.

Ada sayur-sayuran, berbagai jenis daging dan juga berbagai jenis makanan laut.

Jiwa & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang