.
Seorang pemuda tampan kini menatap kearah jalan dari jendela apartement miliknya, cuaca hari ini memang sangat tidak mendukung. Pemuda tampan itu kini menatap kearah jalan khawatir. Hujan deras tengah mengguyur kota. Dan pemuda tampan bermata sipit itu begitu khawatir saat mengingat jika kekasih manisnya itu belum pulang dari kampus.
Pemuda tampan bernama lengkap Lee Jeno itu kini melihat kearah ponsel miliknya berharap kekasih manisnya itu akan membalas puluhan pesan yang sudah ia kirim. Sebenarnya Jeno sudah beberapa puluh kali juga menelpon pemuda manis itu, namun, hasilnya tetap sama.
Nomor kekasih manisnya itu tak bisa di hubungi.
Hingga pada akhirnya, pemuda tampan itu kini memilih untuk beranjak ke dapur. Membuat satu mug cokelat panas untuk dirinya. Mungkin, sambil menunggu kekasih manisnya itu pulang. Jeno pikir akan lebih baik jika dirinya menghangatkan diri dengan meminum satu mug cokelat panas.
Setelahnya mendudukan diri di depan TV. Sambil tangannya masih sibuk memeriksa ponsel miliknya. takut-takut kekasih manisnya itu membalas atau bahkan menelpon dirinya. Tak tak ada satupun pesan dari kekasih manisnya itu.
Membuat Jeno kini teramat sangat khawatir.
"aku pulang."
Mata Jeno kini melirik pada pemuda manis yang memang sedaritadi ia tunggu, dirinya kini berjalan kearah kekasihnya yang tampak basah kuyup. Tanpa ditanya Jeno sudah tahu dengan jelas jika kekasih manisnya ini menerobos hujan untuk pulang.
Pemuda manis itu kini melihat kearah Jeno takut, setelahnya menundukan wajahnya, melihat kearah sebuah box yang ia bawa.
"diam disini!" ucap Jeno, setelahnya pergi meinggalkan kekasih manisnya itu. Pergi kearah kamar untuk mengambil handuk miliknya. setelahnya kembali ke hadapan kekasih manisnya itu.
Mengeringkan rambut cokelat milik kekasih manisnya itu yang basah. Membuat yang manis mengerucutkan bibirnya kesal, sambil melihat kearah Jeno pelan.
"Jaemin! Bisa tidak sekali saja jangan membuatku khawatir?" Ucap Jeno sambil dirinya masih sibuk mengeringkan rambut milik Jaemin. Sedang Jaemin kini hanya merenggut.
Mata Jeno yang awalnya fokus pada kekasih manisnya, kini terfokus pada sebuah box ukuran sedang yang di bawa oleh Jaemin. Tapi dirinya tak mau ambil pusing. Dan masih sibuk mengeringkan rambut mlik Jaemin.
Pemuda bermata sipit itu kini menaruh handuk yang ia bawa pada bahu miliknya. setelahnya, telapak tangan Jeno beralih hendak membuka kemeja yang di gunakan oleh Jaemin, membuat Jaemin kini menjauhkan dirinya cepat sebelum Jeno berhasil membuka kemeja miliknya yang sudah sangat basah.
"Mau apa kamu hah!" teriak Jaemin kecil, sambil dirinya menjauh dari arah Jeno. Dengan kedua tangannya yang masih memegang box berukuran sedang.
"Kemeja kamu basah, aku cuma mau ngebuka kemeja yang lagi kamu pakai." Ucap Jeno santai, sambil dirinya kini kembali berjalan mendekat kearah Jaemin. Sambil berusaha membuka kemeja yang digunakan oleh kekasih manisnya ini.
"aku bisa ganti sendiri! Dasar mesum!"
Sambil mengatakan itu, Jaemin berlari kearah kamar milik mereka. Membanting pintu dengan cukup keras, membuat Jeno hanya terkekeh kecil lalu memilih untuk beranjak ke dapur dan membuat satu mug cokelat panas lagi untuk kekasih manisnya itu.
Pemuda tampan itu kini menunggu kekasih manisnya keluar dari kamar. Dirinya juga penasaran dengan box yang Jaemin ambil. Dan Jeno belum sempat melihat isinya karena Jaemin membawanya ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE CATS • nomin (✔)
Fanfiction[Fluff] [Romance] [Family] (n). Sebuah cerita tentang sepasang kekasih dengan kucing-kucing yang mereka rawat. Kucing-kucing yang terkadang membuat sebelah pihak cemburu, atau bahkan membuat sebelah pihak kesal sendiri. Start : 19/08/2018 End : 24...