[51]. end of book 1

2.4K 162 4
                                    

"Lala! Berhenti disana!" teriakan Jaemin memenuhi studio photo. Sementara itu, Jeno tampak sibuk dengan Lucas, melihat hasil dari photoshoot yang mereka lakukan beberapa jam atau menit yang lalu.

Konsep yang dipilih oleh Jaemin untuk photoshoot tidaklah buruk, namun satu dari tiga konsep photoshoot yang mereka lakukan itu cukup menyulitkan. Tentu sulit, mereka melibatkan kucing di dalamnya. Rasanya sudah seperti tengah melakukan foto keluarga dengan anak-anak yang terlalu aktif. Baik Jeno dan Jaemin sedikit kesulitan untuk membuat para kucing itu diam saat berfoto bersama.

Walau begitu, Jeno dan Jaemin menyukai hasilnya. Setidaknya hasil photo yang diambil Lucas sebanding dengan usaha yang mereka lakukan (berusaha mengatur kucing untuk berfoto).

"Tolong kirim semua file nya." Pinta Jeno saat melihat setiap hasil photo yang ditunjukan Lucas.

"Tahan disitu, kamu harus membayar lebih untuk itu." Jelas Lucas, sedangkan Jeno hanya memasang wajah datarnya. "Berikan saja nominalnya." Kata Jeno tanpa berniat melihat kearah wajah Lucas.

"Jeno! Lala berlari kearahmu! Tangkap dia!"

Beruntung Jeno adalah orang yang sangat sigap, tanpa kesulitan Jeno menangkap tubuh mungil kucing dengan bulu putih itu. Lalu mengelusnya pelan, sebelum Jaemin datang dan mengambil Lala dari Jeno.

"Calon suamimu itu sangat aktif." Kata Lucas tiba-tiba, membuat Jeno yang mendengar itu tertawa kecil.

Faktanya Jaemin memang sangat aktif dan tidak bisa diam, tapi itu hanya disaat Jaemin merasa bebas dan senang. Ada saat dimana Jaemin hanya akan diam merenung, beruntungnya hal itu jarang terjadi. Dan lagi, siapa yang senang melihat Jaemin diam merenung, akan lebih baik melihat bagaimana Jaemin tersenyum, tertawa atau banyak bicara, karena itu bisa membuat hari lebih berwarna.

"Sudah benar-benar yakin, foto-foto ini yang akan dicetak?" tanya Lucas sambil memindahkan foto yang sebelumnya dipilih oleh Jeno untuk dicetak. "Ya, kurasa hanya itu. Sisanya berikan padaku dalam bentuk file. Aku ingin semua." Jeno mengatakan dengan kalimat yang memaksa.

"Baik Tuan Muda." Goda Lucas, yang berhasil dihadiahi sebuah pukulan di belakang kepalanya.

Sementara Jeno dan Lucas disibukan dengan hasil photoshoot. Jaemin kini disibukan dengan Lala, hendak memasukan kucing menggemaskan itu kedalam tas transparan yang terlihat seperti roket. Sedangkan kucing yang lain sudah di masukan ke dalam pet carrier.

Setelah berhasil memasukan kucing-kucing kesayangannya itu. Jaemin berlari kearah Jeno dan Lucas, semakin mendekatkan dirinya pada Jeno dan memeluk pinggang pemuda tampan yang tampak masih serius melihat hasil photoshoot yang lain.

"Kamu sudah memilih yang akan dicetak?" tanya Jaemin pada Jeno, Jeno menganggukan kepalanya sambil merangkul bahu Jaemin dengan lembut.

"Ingin melihatnya?" tanya Jeno, namun Jaemin hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, jika Jeno yang memilih aku yakin hasilnya bagus."

"Kalian membuatku ingin memeluk Jungwoo." gumam Lucas, Jaemin tertawa mendengar gumaman yang dikeluarkan oleh Lucas sedangkan Jeno tidak terlalu peduli dengan apa yang digumamkan oleh pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

Keheningan terjedi beberapa detik, sebelum Jaemin mulai buka suara, "Ah! Luke, untuk photographer saat hari pernikahan? Siapa?"

"Tidak perlu khawatir, aku yang akan menjadi photographer kalian saat acara berlangsung. Aku juga sudah menyiapkan crew untuk video dokumentasi pernikahan kalian. Kalian tidak usah khawatir, videographer yang aku rekomendasikan sangat handal." Jelas Lucas dengan penuh percaya diri.

Jeno hanya menganggukan kepalanya mengerti, karena Lucas benar-benar tidak pernah buruk dalam hal seperti ini. Lucas benar-benar bisa diandalkan disini, dan Lucas lebih mengerti daripada dirinya.




WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang