Semenjak kejadian yang terjadi beberapa jam lalu, membuat Jaemin tak bisa lepas dari Jeno. Dan tentunya, pemuda manis itu tak bisa berhenti hanya untuk melepaskan pelukan miliknya pada tubuh kekasih tampannya itu. Membuat Jeno sebenarnya sedikit kesulitan jika harus berjalan.
Seperti sekarang, Jeno kini tengah sibuk mengambil makanan kucing, karena memang sudah waktunya untuk kucing-kucing itu makan, tapi Jaemin kini sama sekali tak mau melepaskan pelukan miliknya. Jaemin memeluk Jeno dari belakang, mengikuti kemana pun Jeno pergi.
Tanpa ada niatan untuk melepaskan pelukan itu.
Bahkan Jaemin melupakan Boni yang sedari tadi terus mengikutinya, membuat kucing gembul berwarna abu itu kini memilih bermalas-malasan di salah satu sofa.Sebenarnya, Jeno bukan hanya kesulitan dengan posisi Jaemin yang terus menerus memeluknya, ia juga sedikit kesulitan karena Bona, Lulu dan Nana tampaknya sudah sangat tidak sabar untuk makan malam mereka. dan terus menerus mengambil langkah di depan Jeno untuk mendapatkan makan malam mereka.
“sayang, lepasin dulu pelukannya ya.” Kata Jeno lembut sambil menghentikan langkahnya, melirik pelan kearah Jaemin yang kini tengah meyembunyikan wajah manisnya pada perpotongan leher milik Jeno.
Pemuda tampan bermata sipit itu hanya menghembuskan nafasnya pelan saat merasakan gelengan yang di berikan Jaemin. Dengan terpaksa, Jeno kini menyimpan wadah berisi makanan kucing itu di atas kulkas.
Jeno melirik kearah belakang, setelahnya memilih untuk membalikan badan miliknya. agar bisa berhadapan dengan Jaemin, saat sudah berhadapan, pemuda manis itu langsung kembali masuk ke dalam pelukan hangat milik Jeno, membuat Jeno awalnya sedikit oleng.
Dengan perhatian, Jeno kini mengelus helaian rambut milik kekasih manisnya itu. Dirinya tahu betul jika Jaemin masih malu atas kejadian yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
“kenapa sih?” tanya Jeno, berusaha memancing kekasih manisnya ini untuk bicara.
“malu.” Balas Jaemin pelan.
Mendengar hal yang dikatakan oleh Jaemin, Jeno kini tertawa renyah, membuat pemuda tampan itu harus rela mendapatkan cubitan di pinggang miliknya.
“ya udah, gak usah diinget lagi.” Ucap Jeno, sambil menangkup pipi milik kekasih manisnya ini. Melihat kearah mata Jaemin, sedang Jaemin kini memilih untuk mengalihkan pandangan miliknya kearah lain, lalu menggembungkin pipinya. Membuat Jeno rasanya gemas bukan main dengan tingkah menggemaskan kekasih manisnya ini.
“pengen gigit.” Jaemin membulatkan matanya saat mendengar dua kata yang keluar dari mulut. Membuat Jeno kembali tertawa saat melihat reaksi kekasih manisnya itu.
Pemuda tampan ini tampan ini tak ingin membuang banyak waktu sekarang, ditambah, kucing-kucing yang sedaritadi terus mengeong karena kelaparan. Karena itu, Jeno kini mengangkat tubuh ramping kekasihnya itu ala bridal, lalu berjalan cepat kearah sofa, menaruh tubuh Jaemin pelan tepat disamping Boni yang langsung pergi meninggalkan Jaemin, saat tahu Jaemin duduk di sampingnya.
Jeno yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
“kayanya dia marah, ya?” tanya Jaemin, sambil melihat kearah Boni yang kini tengah sibuk menjilati tangannya.
“mungkin, daritadi kamu nempel sama aku terus, Boni cemburu kayanya.” Jawab Jeno. Mata pemuda tampan itu juga kini melirik kearah Boni, setelahnya menaikan bah miliknya acuh. Lalu melangkah kearah dapur, untuk kembali ke niat awal miliknya.
Memberi kucing-kucing itu makan. Sebelum itu Jeno menyempatkn diri untuk mengecup bibir manis miik Jaemin kilas.
Jaemin kini hanya memperhatikan kekasih tampannya yang tengah sibuk menjajarkan lima wadah untuk kucing-kucing itu makan. Lalu terkekeh kecil saat Jeno terlihat benar-benar dibuat repot oleh Bona, Lala dan Nana yang memang sedaritadi tak bisa diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE CATS • nomin (✔)
Fanfic[Fluff] [Romance] [Family] (n). Sebuah cerita tentang sepasang kekasih dengan kucing-kucing yang mereka rawat. Kucing-kucing yang terkadang membuat sebelah pihak cemburu, atau bahkan membuat sebelah pihak kesal sendiri. Start : 19/08/2018 End : 24...