[36]. ini aneh

2.9K 401 50
                                    

“Jeno~” Jaemin menganggukan kepalanya, sambil fokus menatap kearah layar ponselnya. Memperlihatkan wajah tampan Jeno yang tengah mengomeli Jaemin karena pergi ke klub malam hanya berdua dengan Haechan. Sebenarnya bukan itu masalahnya. Pergi berdua, atau pergi beramai-ramai ke klub malam dengan temna-temannya. Jeno tetap tidak akan memberikan izin, kecuali Jeno ikut bersama Jaemin.
Sebut saja Jeno sangat posesif, karena memang seperti itu faktanya. Dan lagi, Jeno khawatir pada Jaemin. Bagaimana jika kekasih manisnya ini mabuk. Kalian harus tahu, Jaemin akan menjadi sangat agresif jika mabuk. Bayangkan jika Jeno tak ada disisinya, bisa saja Jaemin terbangun di ranjang milik orang yang tak dikenal.

‘Kan udah aku bilangin, kalau mau kemana-mana itu izin dulu! Dibilangin malah ngeyel!’ ucap Jeno tajam, sambil mengalihkan pandangannya kearah lain, namun sama sekali tak memiliki niatan untuk mengakhiri videocall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kan udah aku bilangin, kalau mau kemana-mana itu izin dulu! Dibilangin malah ngeyel!’ ucap Jeno tajam, sambil mengalihkan pandangannya kearah lain, namun sama sekali tak memiliki niatan untuk mengakhiri videocall.

“Iya, gak akan kaya gitu lagi, Janji!” seru Jaemin, namun Jeno masih tidak mengalihkan pandangannya pada ponsel, “Jeno~ lihat sini, masa pacarnya dianggurin.” Rengek Jaemin manja.

“tutup aja vidcallnya Jaem.” Ucap Haechan yang tengah sibuk menyetir mobil.

Ya, mereka tengah dalam perjalanan pulang. Beruntung tak ada salah satu dari mereka yang mabuk. Jaemin sebenarnya tidak minum sama sekali, berbeda dengan Haechan yang sudah minum beberapa botol. Jaemin tidak mengerti mengapa Haechan bisa sangat kuat meminum-minuman beralkohol.

heh! Sembarangan kalo ngomong!’ seru Jeno dari sebrang telpon, membuat Haechan tertawa jahil saat mendengar protesan kekasih sahabatnya ini.

haechan tidak mabuk-kan?’ tanya Jeno, Jaemin hanya menggelengkan kepalanya, tanda jika Heachan memang tidak mabuk. ‘Yak! Lee Haechan!’ seru Jeno.

“Apa!” balas Haechan sedikit berteriak.

menyetirlah dengan hati-hati!’ suruh Jeno, membuat Jaemin yang mendengar penuturan itu hanya terkekh kecil lalu melirik Haechan yang tengah menunjukan wajah tak suka miliknya. “Lee Jeno, tanpa disuruh, aku juga kalo nyetir pasti hati-hati!” balas Haechan.

aku tutup ya na, Kak Jaehyun udah nyuruh kita buat ngumpul.’ Jelas Jeno.

“oke, cepet pulang Jeno, Aku rindu, hehe~” – Jaemin

iya, Jeno juga rindu nana k—‘

Click!

Jaemin memutuskan video call mereka cepat karena merasa malu. Haechan melirik-lirik kilas kearah Jaemin yang sepertinya sedang salah tingkah. Sungguh, jika kalian melihatnya langsung, Jaemin seperti seorang remaja SMA yang baru saja mendapatkan panggilan telepon dari pacar pertamanya.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah sampai di depan rumah milik Jeno. Jaemin turun dari mobil Haechan, namun sebelum menutup pintu Jaemin menawarkan Haechan untuk menginap disini. Ayolah, ini sudah hampir tengah malam. Bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan?

WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang