[20]. morning kiss?

5.6K 743 42
                                    

Pagi ini sebenarnya cukup hangat, entahlah, semalaman tadi sebenarnya Jeno kedinginan. Lebih tepatnya sangat kedinginan. Tolong jangan tanya kenapa, sebenarnya membahas hal ini membuat Jeno sedikit kesal.

Ya, saat ia mencoba untuk memindahkan Boni dari ranjangnya dan juga Jaemin, kucing itu malah dengan seenak jidatnya mencakar sedikit punggung tangannya. Membuat Jeno kini lebih memilih untuk tidur di kamar tamu, daripada harus dicakar oleh para anak buah kekasih manisnya itu.

Dan itu sangat tidak nyaman, rasanya dingin sekali. Karena memang selimut yang tebal di simpan di lemari kamarnya, dan bodohnya lagi Jeno tidak berpikir untuk mengambil selimut tebal itu semalam. Tapi, sekarang rasanya lumayan hangat.

Jeno juga bersumpah ia bisa mencium aroma manis strawberry yang menguar, lalu masuk ke dalam indra penciumannya.

Aroma strawberry, ini terasa tak asing.

Perlahan, mata sipit itu mulai terbuka, matanya juga sedikit terkejut saat melihat Jaemin kini tidur memeluknya, dengan selimut tebal yang juga menutupi tubuh keduanya, mata sipit itu kembali melihat kesekitar, ini masih di kamar untuk tamu.

Itu artinya, kekasih manisnya ini yang pindah kemari.
Pemuda tampan itu terkekeh kecil, lalu menyingkirkan beberapa helai poni rambut milik kekasihnya itu yang menghalangi mata Jaemin yang masih tertutup rapat. Jaemin tampaknya sedikit terganggu dengan itu, pemuda manis itu juga kini mengeratkan pelukannya, lalu menyembunyikan wajah manisnya itu pada dada bidang kekasih tampannya itu.

"masih ngantuk?" tanya Jeno pelan, sambil mengusap helaian rambut milik Jaemin.

Jaemin yang mendengar pertanyaan itu hanya menganggukan kepalanya setuju, ia memang masih mengantuk. Entahlah, padahal ia tidur sangat awal kemarin. Ya, seingat Jaemin, setelah ia melakukan sesuatu yang panas dengan kekasihnya ini, ia langsung tertidur.

Tapi, entah mengapa ia masih merasa kelelahan.

"jadi, hari ini kita kencan?" tanya Jeno lagi, hari ini dan juga besok, Jeno memiliki waktu luang. Jadi tidak ada salahnya untuk mengajak Jaemin pergi kencan. Mengingat ia sudah menggagalkan kencan itu beberapa kali, saat sebelum-sebelumnya.

Namun yang Jeno dapatkan kini malah sebuah gelengan dari Jaemin, kekasih manisnya itu juga kini menjauhkan wajah manisnya dari dada bidang Jeno. Lalu menatap kearah Jeno dengan mata sayunya, berusaha mensejajarkan wajah manisnya itu dengan wajah tampan Jeno.

"hari ini kita harus mandiin semua kucing." Kata Jaemin, sambil mengusap pelan pipi kekasih tampannya itu, lalu melanjutkan perkataannya "kita juga harus bawa kucing-kucing itu ke dokter hewan, mereka belum di vaksin, terus Lala kayanya harus periksa mata." kata Jaemin.

Jeno yang mendengar perkataan Jaemin hanya menaikan sebelah alisnya bingung. "Lala kenapa?" tanya Jeno, sambil kedua lengan miliknya kini menarik Jaemin agar merapatkan tubuh rampingnya dengan Jeno.

"ada luka dimatanya, aku takut nanti dia kenapa-napa." - Jaemin

Mendengar penuturan kekasih manisnya itu Jeno hanya menganggukan kepalanya paham. Tangan Jeno kini meraba kearah ponsel miliknya yang ia taruh di samping bantal tempat ia tidur. Jaemin yang melihat itu, semakin merapatkan dirinya kearah Jeno, ingin sekali melihat apa yang akan Jeno lakukan dengan ponselnya itu.

Jeno yang melihat tingkah penasaran Jaemin, kini hanya terkekeh kecil lalu dengan gemas mencium pelipis milik kekasih manisnya itu.

"siapa Dokter Lee?" tanya Jaemin, sambil mata bulatnya itu meneliti kearah nama kontak yang ada di layar ponsel milik Jeno.

"Dokter hewan spesialis kucing langganan ibu, kita bawa mereka kesana aja." Kata Jeno lalu menutup ponselnya, "sekarang, ayo kita mandiin kucing dulu." Lanjut Jeno

WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang