Selama di perjalan meunju daily café, Jeno harus rela mendapatkan sebuah cakaran ataupun erang marah dari Boni saat pemuda tampan itu berusaha untuk memegang telapak tangan milik kekasih manisnya itu. Dan itu memebuat Jeno benar-benar berpikir untuk menurunkan kucing gembul itu di tengah jalan.
Atau mungkin, meninggalkan Boni di café bukanlah ide yang buruk. Sambil menyetir, Jeno kini tampak menyusun beberapa rencana yang mungkin bisa di kategorikan jahat untuk kucing gembul itu.
Seolah mengerti, kucing itu kembali mengeram pada Jeno, membuat Jeno sedikit terkejut. Terutama Jaemin, takut-takut kucing gembul berwarna abu itu kembali mencakar dirinya.
“bisa diem gak sih!”
“NYAW!”
Bukannya diam, kucing itu kini malah mengeong keras kearah Jeno. Membuat Jeno kini memilih untuk diam. Masa bodoh dengan kucing yang ada di pangkuan kekasih manisnya itu.
Menurut Jeno, sepertinya kucing itu cemburu karena sebelumnya, Jaemin bilang jika Jaemin lebih menyukai Jeno di bandingkan Boni.
Hell yeah, sejak kapan kucing bisa berpikir, apalagi kucing dengan tubuh gembul seperti Boni.
“dia marah sama aku.” Kata Jeno, membuat Jaemin terkekeh pelan, lalu mengusap pelan rambut milik kekasih tampannya itu.membuat Jeno kini dengan senang hati menatap remeh kearah Boni, mengejek jika dirinya juga bisa mendapakan perhatian dari Jaemin.
Percaya atau tidak Boni membuang muka, dan melihat kearah wajah manis milik Jaemin.
Membuat Jeno kini hanya mendengus kecil, dengan pandangan yang masih fokus melihat kearah jalan raya.
--
“sini, kita titipin dulu mereka.”
Jeno kini mengambil alih Lulu yang berada di pangkuan Jaemin, sedang Boni kini harus rela kembali masuk ke dalam tas carrier. Keduanya baru saja sampai di café daily. Dan kebetulan juga dipinggir café ini ada sebuah pet house. Membuat Jeno dan juga Jaemin kini lebih memilih untuk menitipkan menitipkan Boni dan Lulu disana.
Jaemin tidak ikut masuk ke dalam pet house, pemuda manis itu kini lebih memilih untuk diam menunggu di luar, sambil memainkan ponsel milik kekasih tampannya itu, memeriksa beberapa pesan yang ada disana.
Senyuman remeh kini terlihat cukup jelas di wajah manis pemuda itu, saat melihat pesan yang dikirim oleh Ningning.
Tidak ada yang istimewa, alasan Jaemin tersenyum remeh, adalah karena, Jeno tak akan membalas pesan gadis itu jika memang tak penting. Bahkan Jaemin hampir saja tertawa terbahak saat melihat nama kontak gadis itu di ponsel Jeno.
“ngetawain apa sih?”
Jaemin tak menjawab pertanyaan dari kekasih tampannya itu, namun dengan segera menunjukan layar ponsel milik Jeno pada wajah tampan kekasihnya itu, membuat Jeno kini menajamkan pandangannya untuk melihat apa yang Jaemin tunjukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE CATS • nomin (✔)
Fanfiction[Fluff] [Romance] [Family] (n). Sebuah cerita tentang sepasang kekasih dengan kucing-kucing yang mereka rawat. Kucing-kucing yang terkadang membuat sebelah pihak cemburu, atau bahkan membuat sebelah pihak kesal sendiri. Start : 19/08/2018 End : 24...