[50]

1.2K 156 2
                                    







"Kak Jeno pulang hari ini?"

Lami sebenarnya sudah tahu jawabannya. Namun ia tetap bertanya untuk mencairkan suasana. Jaemin tersenyum mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Lami, mendengar kalimat 'Jeno pulang hari ini' membuat Jaemin tidak bisa menahan senyumannya. Lami bahkan bisa melihat dengan jelas wajah Jaemin dari kaca rias, mengingat ia tengah duduk di depan kaca rias dengan Jaemin yang hendak mengikat rambutnya.

"Iya, tapi sepertinya Jeno akan pulang malam." jawab Jaemin, kedua tangannya sibuk menyisir rambut panjang milik Lami, lalu mengikatnya seperti ekor kuda. "Sudah selesai."

Jaemin merapihkan sedikit rambut calon adik iparnya itu, "Apa ikatannya terlalu kencang?"

Mendengar pertanyaan itu, Lami menggelengkan kepalanya cepat. "Kak Jaem, pulang sekolah nanti Lami langsung pulang ke rumah. Tapi, Lami juga mampir kesini sebentar buat ngambil baju."

"Tidak menginap sehari lagi?" tanya Jaemin, Lami tertawa kecil mendengar tawaran itu, "Kak Jeno akan lebih senang kalau Lami udah pulang." Jaemin tidak bisa menahan tawanya saat mendengar penuturan yang di tuturkan oleh Lami, karena faktanya itu sama sekali tidak salah, walau sedikit membuat Jaemin merasa bersalah.





***





Hari ini Jaemin hanya memiliki satu kelas, dan setelah kelasnya selesai ia akan pergi ke petshop untuk membeli keperluan para makhluk mungil menggemaskan di rumah. Selama kelas berlangsung, Jaemin sebenarnya tidak bisa fokus. Mata cantiknya itu tidak berhenti melirik kearah jam tangan yang ia pakai, berharap agar waktu bisa berjalan lebih cepat dari biasanya.

"Lihat! Bahkan kamu sama sekali tidak memperhatikan dosen." Haechan yang duduk disamping berbisik ditelinga Jaemin. Mendengar itu, Jaemin mengalihkan pandangannya pada Haechan, lalu pada dosen yang menjelaskan dihadapan mereka.

Hanya satu mata kuliah, namun rasanya begitu lama. Hingga Jaemin bisa menghembuskan napasnya lega saat dosen yang ada di depan kelas mulai menutup kuliah hari ini. segera setelah dosen keluar dari kelas, Jaemin berdiri dan mulai berjalan untuk keluar dari Haechan, diikuti oleh Haechan dibelakangnya.

Haechan mengikuti Jaemin karena ia juga akan berbelanja di petshop. Sama seperti Jaemin, Haechan memiliki peliharaan kucing, namun tidak sebanyak Jaemin yang mengurus lima ekor kucing sekaligus. Haechan hanya mengurus dua ekor kucing.

"Oh! Pet dispenser!" seru Jaemin saat melihat barang yang menarik perhatiannya, Haechan mau tak mau melihat kearah benda yang juga ditunjuk oleh Jaemin. Lalu berjalan mengikuti Jaemin kearah benda yang ditunjuk sahabatnya itu. "Aku akan membeli lima!" serunya lagi, sedang Haechan hanya mengaggukan kepalanya saja. Tidak aneh, karena Jaemin memiliki lima kucing.

"Ini otomatis kan? Aku hanya perlu menetapkan waktu makan mereka?" tanya Jaemin sedikit bergumam, namun sepertinya bisa didengar dengan jelas oleh pemilik petshop yang entah sejak kapan berdiri disamping kanan Jaemin.

"Kamu akan membeli lima?" ucap pemilik petshop sambil menatap kearah Jaemin dengan matanya yang membulat.

Jaemin sedikit terkejut, bahkan tubuh ramping itu melompat kecil dan mendekat kearah Haechan. "Kebetulan aku memiliki lima kucing."

"Pasti merepotkan untuk memberi makanan mereka secara manual, jika menggunakan food dispenser pasti akan lebih cepat." Kata penjaga itu, "Aku bisa menunjukan water dispenser jika kamu tertarik."

Tanpa harus bertanya, Jaemin dan Haechan menganggukan kepalanya. Keduanya sadar sudah menjadi sasaran empuk untuk pemilik pertshop ini. Tapi mau bagaimana lagi, barang-barang ini juga akan terpakai nantinya. Dan lagi, ini untuk semua kucing-kucing menggemaskan yang ada di rumah, baik Jaemin ataupun Haechan juga tidak bisa menolak saat ditawari barang lain karena mereka merasa barang yang ditawari oleh pemilik toko memang akan disukai oleh kucing-kucing nanti.

WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang