[34]. Tokyo Tower ~

3.2K 427 47
                                    

Pagi ini Jaemin sama sekali tak bersemangat untuk bangun. Jangan tanya kenapa, kalian pasti sudah tahu alasannya. Ya, Jeno akan pergi hari ini, dan itu sangat menyebalkan, dalam hati, si cantik itu tak bisa berhenti mengumpatkan nama atasan Jeno [Jung Jaehyun] yang membuatnya harus menjalani hubungan jarak jauh dalam waktu 3 bulan.

Menghembuskan nafasnya pelan, Jaemin mendudukan dirinya di ranjang. Melirik kearah kekasih tampannya yang masih tertidur dengan nyenyak, membuat Jaemin mau tak mau tersenyum kecil saat melihat wajah tampan Jeno yang tampak begitu tenang dan polos, berbanding balik sekali dengan sikapnya yang mesum.

Jaemin mengecup kilat bibir kekasih tampannya itu, hingga akhirnya memilih untuk turun dari ranjang.
Jam menunjukan pukul 7 pagi, Jaemin sama sekali belum memiliki niat untuk membangunkan Jeno. Lagipula, jadwal penerbangan Jeno masih cukup lama [sore]. Jadi, biarkan saja kekasih tampannya itu tidur lebih banyak, sementara ia akan mulai memasak sarapan dan memberi makan kucing-kucing yang terdengar sudah mulai mengeong di bawah sana.

Jaemin berjalan dengan tenang menuruni tangga, mata bulat itu masih sedikit mengantuk, dengan rambut yang sedikit berantakan dan piyama biru miliknya, membuat Jaemin terlihat begitu menggemaskan sekarang.

Semakin Jaemin turun, Jaemin sadar jika suara kucing yang awalnya terdengar mulai menghilang. Membuat pemuda manis itu menaikan sebelah alisnya bingung, dan semakin mempercepat langkahnya. Namun rupanya, saat sampai di ruang TV, ia bisa melihat para kucing yang tengah makan berjajar menghadap TV dengan mangkuk makan mereka masing-masing. Jaemin juga bisa melihat calon adik iparnya [Lami] tengah duduk di sofa sambil menonton TV dengan satu mangkuk sereal dan susu di tangannya, bahkan mulut Lami penuh dengan sereal sekarang.

“Owh! Kwa Jaem bwangun.” (oh! Kak Jaem bangun.)  Ucap Lami tak jelas saat melihat Jaemin berjalan kearahnya.

Jaemin hanya tertawa kecil, lalu mengusak gemas rambut panjang Lami, sedang Lami tampak tidak terlalu mempermasalahkannya, dan malah memejamkan matanya, suka saat Jaemin mengusak rambutnya. Dalam hati Lami tertawa, membayangkan Kakaknya [Jeno] pasti akan mengamuk jika melihat ini. Ya, Jeno itu memang pencemburu, padahal Lami sendiri sudah memiliki kekasih.

“apa-apaan ini, kalian selingkuh di depan mataku.”

Sebuah suara serak dengan nada bicara yang datar terdengar, membuat Jaemin memutar tubuhnya, dan melihat kearah Jeno yang memperhatikan keduanya tajam. Sedang Lami hanya mencibir, lalu melanjutkan memakan sereal miliknya, tidak memperdulikan ucapan kakaknya yang sok tampan [menurut Lami].

“mau sarapan apa?” tanya Jaemin, sambil melangkahkan kakinya ke dapur. Diikuti Jeno di belakangnya. Lami yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil. Lihatlah, kakaknya itu terlihat seperti seekor anak ayam yang sedang mengikuti induknya.

***

“manja!” seru Jaemin.

Bagaimana tidak, sedaritadi Jeno tak mau melepaskan pelukannya. Kalian harus tahu, begitu kesusahannya Jaemin. Ia sedang memasak sekarang, dan kekasih tampannya ini tak berhenti mengganggunya. Mulai dari mengeratkan pelukannya dan sesekali mengangkat tubuh ramping Jaemin, membuat si cantik itu terkejut. Dan sesekali pasti akan mengumpati Jeno.

“enggak boleh ngumpat gitu, aku pergi loh hari ini.” Ucap Jeno, sedikit menarik kerah baju Jaemin, lalu memberikan kecupan ringan di perpotangan leher kekasihnya itu. Membuat Jaemin sedikit geli.

“memang aku peduli.” ucap Jaemin dengan nada angkuhnya. Jeno yang mendengar ucapan Jaemin tak bisa untuk menahan tawanya. Pemuda tampan itu malah mengangkat tubuh Jaemin, dan mendudukan kekasih manisnya itu di meja makan. Sendok sup yang sedaritadi Jaemin pegang, Jeno ambil dan menyimpannya ke dalam panci.

WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang