[3]. just say it (new version)

12.3K 1.6K 127
                                    


Jeno pusing bukan main, dirinya kini melihat kearah kucing-kucing yang tak berhenti bersuara. Membuat apartement miliknya terasa semakin ramai, Jeno mengerti jika kucing-kucing itu pasti sudah mulai kelaparan, ditambah, mereka belum makan dari kemarin malam.

Mengingat mereka ditemukan di pinggir jalan oleh kekasih manisnya itu kembali mengingatkan Jeno, bahwa mungkin saja mereka sudah berhari-hari belum makan.

Kekasih manisnya itu belum kembali dari acara berbelanja keperluan kucing, padahal ini sudah hampir tiga jam Jaemin pergi, membuat pemuda tampan itu kini menghembuskan nafasnya kesal.

Pemuda tampan itu kini melangkahkan kaki miliknya kearah dapur. Dan tentu saja diikuti oleh kesembilan kucing menggemaskan itu. Dirinya sudah begitu kesal dan kasihan saat melihat kesembilan anak kucing yang terus menerus mengeong keras karena kelaparan, karena itu, Jeno kini membuka kulkas dan mengambil beberapa potong ikan tuna yang ada disana, mengambil piring dan menaruh tuna itu pada piring. Membuat kucing-kucing itu mulai mengeong lebih keras lagi, saat mencium aroma ikan yang ada.

Setelahnya pemuda tampan itu kembali  keruang tengah, dimana biasa digunakan untuk menonton TV, diikuti oleh kucing-kucing yang tampak berlomba-lomba untuk berjalan melebihi tuannya itu.


"hei, bisa gak sih kalian sabar sedikit?" ucap Jeno sedikit kesal, ada salah satu kucing yang membuatnya hampir saja terjatuh karena Jeno berusaha agar tak menginjak kucing itu.

"Gue bilang sabar, gue mau nyingkirin karpet ini dulu!"

Baiklah, bilang saja Jeno gila karena berbicara pada hewan yang kini malah balas mengeong lebih keras daripada sebelumya, membuat Jeno sedikit terkaget, namun dengan segera pemuda tampan itu menaruh piring berisi ikan tuna itu pada tempat yang jauh lebih tinggi agar tak dapat di jangkau oleh kucing-kucing itu.

Lalu dengan cepat mengingkirkan karpet yang ada, ayolah, Jeno hanya tak ingin kucing-kucing itu mengotori  karpet yang ada di apartement nya ini. Setelahnya menyimpan karpet itu ke kamar miliknya dan juga Jaemin. Well, sedikit kesulitan karena kucing-kucing itu terus menghalangi jalan, membuat Jeno sedikit kesulitan berjalan.


"Bisa gak sih gak usah ngehalangin jalan gue?"

Setelah menyimpan karpet dengan susah payah, karena kucing-kucing itu mengikutinya, Jeno kini kembali ke ruang tengah, lalu mengambil piring berisi ikan tuna yang ada di nakas,dan menaruhnya di bawah.





"Meoww!!"

Baru saja Jeno hendak mendudukan dirinya pada sofa dirinya harus di buat terkejut lagi dengan kucing yang mengeong cukup keras, dan itu cukup untuk mengalihkan perhatian pemuda tampan itu kearah kucing yang ada di hadapannya ini. Melihat kearah kucing yang tampaknya berebut untuk mendapatkan ikan tuna.

Tolong ingatkan Jeno, jika ia kini tangah bersama sembilan ekor anak kucing, bagaimana mungkin mereka bisa makan dalam satu piring? Bahkan terlihat dengan jelas, hanya ada lima ekor kucing yang berhasil menguasai piring berisi ikan tuna itu.




"Iya, tunggu bentar, jangan natap gue kaya gitu dong. Gue jadi gak tega kan." Ucap Jeno sambil berusaha menghindari kontak mata yang di buat oleh kucing kecil itu pada Jeno, dengan tatapan memohon, dan itu membuat Jeno tak tega, dan juga membuat pemuda tampan itu merindukan kekasih manisnya.

Pemuda tampan itu pergi kedapur, lalu kembali membawa piring berisi potongan ikan tuna, membuat kucing yang belum mendapatkan jatahnya itu kini berpindah kearah Jeno, lalu dengan segera memakan potongan ikan tuna yang di bawa oleh Jeno.

Jeno kini meregangkan tubuh miliknya, dan kembali mendudukan dirinya di sofa, sambil menyalakan TV. Namun setelahnya, pemuda tampan itu malah memejamkan mata sipit miliknya, berniat untuk beristirahat, hingga Jeno bisa mendengar sebuah suara langkah kaki yang sudah bisa Jeno pastikan jika itu adalah kekasih manisnya.

WHO LOVE CATS • nomin (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang