"Andai kamu tahu Saga apa yang terjadi pada keluarga kita, kamu tidak akan membenci mama"
~Winda
"Mama sudah melarang kamu untuk balapan lagi Saga!" bentak wanita itu penuh emosi.
"Apa peduli mama, mama nggak ada hak ngelarang Saga buat balapan," balasnya kesal.
Di sinilah mereka di ruang tamu, ada Kevin yang sedari tadi hanya memerhatikan cekcok antara ibu dan anak itu, sebelum memutuskan ke lantai atas, ke kamar Saga.
"kamu itu anak mama Saga!" jelas wanita itu.
"Oh ya? Ternyata mama masih ingat kalau punya anak?" sindirnya tajam.
"Jaga bicara kamu Saga, mama jarang di rumah karena mama sibuk kerja buat kamu," Winda tersulut emosi juga.
"Mama bilang apa! Buat aku? Atau buat diri mama sendiri," balasnya tak kalah sengit.
"SAGA!" Winda benar-benar frustrasi oleh anak sematawayangnya yang keras kepalanya melebihi batu.
"kenapa mah? Pantas aja papa ninggalin dulu waktu ... "
PLAKK
Tamparan itu tepat mendarat di pipi kiri Saga. Namun, yang ditampar cuma meringis lalu menatap sang mama muak sebelum meninggalkannya. Winda tak habis pikir, bisa-bisanya Saga berpikiran begitu tentang ayahnya sendiri, ia tak tahu masalah yang harus dihadapi Winda dan mantan suaminya dulu.
Ingin rasanya menangis, tapi nasi sudah menjadi bubur dan Winda harus menerima itu. Ia menghela napas panjang sebelum memutuskan kembali ke kamarnya.
Kevin yang masih bisa mendengar perdebatan itu walaupun berada di lantai dua, seketika meringis mendengar sebuah tamparan. Ia yakin pasti Saga baru saja ditampar.
Saga muncul di balik pintu dan langsung mengempaskan tubuhnya. Ia benar-benar lelah. Lelah balapan dan ditambah lagi diomeli satu jam lebih. ia mengembuskan napas gusar.
"Hmm, maafin gue Ga," ujar Kevin memecahkan keheningan.
"kenapa emang?" tanya Saga acuh.
"Ya, karena gue yang nyuruh lo buat ikut balapan," ucapnya penuh hati-hati, takut menyinggung perasaan sahabatnya.
"Bukan salah lo Vin, si Tristan aja yang suka nantangin gue, nggak usah peduli amat, daripada gue nggak bisa tidur mending ke tempat biasa." ajaknya kemudian.
Kevin mengangguk, tanpa memedulikan waktu yang sudah menunjukkan pukul empat subuh. Ia dan Kevin melesat menuruni tangga, keluar tanpa pamit sama sekali.
Winda yang mendengar mesin mobil dinyalakan, segera berjalan menuju jendela, mengintip. Mobil silver itu sudah melesat jauh. Ia menatapnya nanar lalu mengembuskan napas gusar.
"Andai kamu tahu Saga apa yang terjadi pada keluarga kita, kamu tidak akan membenci mama."
Publish_Maret 2019
===
Yuhuuuu, im coming><
Huu Saga kamu bandel sekali nak^^
Rasa ingin menjewer telinga Saga gesss, nyebelin.
Btw kalo ada kesalahan dalam menulis jangan lupa dikoreksi ya gess😽
Terima kasih telah mampir🤗
Salam hangat🧡
Yani Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu-abu (Saga Alexander) ✔
Teen FictionBaca aja dulu beberapa part, kali aja terjungkal :D Kisah yang pelik mewarnai perjalanan hidup seorang Saga. Satu demi satu semuanya terungkap. Persahabatan, permusuhan, kekeluargaan. Menjadi satu dan rumit terselesaikan. #Publish 2019 #Republish 20...