Bab 10 || Sebuah Rahasia

219 6 0
                                    


"Saga musuh Tristan om"

~Randy

"Baik om ... Randy segera kesana."

Randy yang datang kebingungan langsung duduk dan berhadapan langsung dengan lelaki paruh baya itu. Dia ayahnya Tristan, terlihat kecanggungan di antara mereka sebelum akhirnya Randy lah yang berbicara lebih dulu.

"Om mau bicara soal apa ...?" tanya Randy hati-hati sambil menatap pria paruh baya itu.

"Begini Randy, kamu tahu soal balapan Tristan kemarin malam?"

Randy sempat mengernyit. Namun, akhirnya ia tahu maksud perkataan lelaki itu.

"Tahu om. Tapi saya nggak ada di sana kemarin malam."

"Kamu kemana?" Tanya Wiranto tidak sabar.

"Ayah saya ada pertemuan penting dan saya harus ikut menemaninya," ucapnya tak bohong.

"Tristan kemarin malam babak belur dan juga mobilnya tidak ada." Hela Wiranto kemudian.

Randy terkejut mendengarnya.

"kalau Tristan sampai babak belur dan mobilnya nggak ada berarti ... dia kalah taruhan dari musuhnya yang-"

"Siapa?" Potong wiranto cepat.

Randy kembali menatap pria paruh baya di depannya, ia sedikit ragu.

"Saga" lanjutnya.

Mendengar nama itu. Wiranto terkejut, tidak mungkin dia, pikirnya.

"Kalau boleh tahu, dia siapa?" Wiranto berusaha menetralkan suaranya disertai deheman. Randy kembali menatap wajah itu lagi, dan akhirnya memilih menceritakan semuanya.

"Saga musuh Tristan sejak SMA om. Tapi sejak kuliah permusuhan mereka semakin besar walaupun beda kampus tapi mereka sering bersaing di luar, yaitu balapan liar, tapi sejauh ini Tristan selalu kalah dari Saga, itulah mengapa Tristan semakin memusuhi Saga om," terang Randy panjang lebar, "waktu Tristan dulu kalah dia harus merelakan motor sportnya juga," ucapnya kembali.

Wiranto tentu saja ingat, dimana Tristan pulang-pulang sudah babak belur dan motornya entah kemana. Terdengar desahan dari pria itu.

"Ya sudah Randy, om pamit dulu,"
ucap lelaki itu sambil bergegas dari kursinya, Randy mengangguk sopan.

Melihat kepergian Wiranto, Randy sedikit berpikir, kenapa Wiranto kaget pas nama Saga ia sebut.

Pikirannya kalut tapi ia tak mau ambil pusing. Ia juga lupa beberapa hari ini ia tak pernah menelepon Tristan. pasti tuh anak udah bonyok, pikirnya kemudian lalu merogoh ponselnya.

Publish_Maret 2019

===
Terimakasih telah mampir, semoga betah berlama-lama disini^^

Salam hangat🧡

~Yani Kim

Abu-abu (Saga Alexander) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang