Bab 28 ||Sebuah Kebenaran Lagi

40 3 0
                                    

"Lo kakak gue Kevin"

~Grace

Kevin meraih knop pintu, kemudian melenggang masuk lalu meletakkan berbagai macam minuman dan cemilan, di liriknya sahabatnya yang masih tak bergeming, masih setia menatap langit-langit kamar miliknya.

Saga reflek bangkit, setelah Kevin memberikannya minuman dengan cara di lempar.

"Cerita sama gue Lex," pinta Kevin, lalu beringsut duduk sambil bersandar di pinggir ranjang.

"Gue nggak yakin akan semua hal," Kevin menoleh dengan kening berkerut.

"Hidup gue telalu drama," lirih Saga nyaris tak terdengar.

**

William masih memikirkan kejadian yang barusan di alaminya, Saga anak kandungnya, kenapa ia tidak menyadari itu, ia memijit pangkal hidungnya lelah.

"Papa kenapa, kayak nggak bersemangat gitu," William mendongak, menatap putranya-Algeo, yang baru saja turun dari lantai dua.

William menghela napas, "jujur sama papa, menurut kamu dia orangnya bagaimana," Geo menatap lekat-lekat ayahnya bingung. siapa yang dibicarakan papanya?

"Maksud papa, teman aku yang namanya Lex?"

William mengangguk.

"Brengsek pah," kekeh Geo, "gak kok pah, dia baik," ucap Geo kembali lalu bangkit dari duduknya, menaiki anak tangga.

Wiliam menghela napas panjang.

**

"Gue benar-benar nggak nyangka kalau sebenarnya Sa-," Randy menggantung ucapannya, karena orang didepannya menatapnya tajam, Tristan berusaha membuat Randy mengerti, pasalnya ada Grace disini.

Grace mendongak, bingung melihat ekspresi Randy "siapa sih, ngomong yang jelas."

"Itu teman gue, namanya Santo, bego orangnya, tapi ternyata anaknya orang kaya lohh," heboh Randy, sesekali melirik Tristan, Grace hanya ber-oh ria.

Tristan masih menyembunyikan kebenaran dari Cewek manis di sampingnya, ia tidak ingin jika Grace mengalami depresi nanti.

Mereka sedang nongkrong di salah satu kafe favorite Tristan dan Randy.

"Aku ke kamar mandi dulu," ucap Grace, lalu bangkit berdiri.

Tristan meraih tangan Grace, "jangan lama-lama sayang," ucap Tristan memandang lembut Grace.

Uhuk ... uhuk ...

"Jangan mesra-mesraan oy, gue berasa jadi nyamuk," keduanya menoleh kearah Randy sambil tertawa kecil.

Setelah Grace meninggalkan mereka, Randy tak sengaja melihat seseorang, Tristan mengikuti arah pandang sahabatnya.

"Ngapain tuh bocah kesini."

Kevin yang juga menyadari kehadiran mereka, ternyum simpul lalu menghampiri keduanya dengan langkah berani.

"Ah, kebetulan kita ketemu disini," Randy dan Tristan masih setia memandang Kevin datar.

"Santai, gue nggak bawa sahabat gue kok untuk gebukin kalian," Kevin duduk di antara mereka.

"Lo ngapain kesini, huh," suara Randy terdengar menahan amarah, Kevin hanya meliriknya sambil bersedekap.

"Santai, gue cuma mau nongkrong biasa," timpal Kevin, melirik Tristan.

"Gue enggak nyangka, lo jadi pecundang Tris."

Abu-abu (Saga Alexander) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang