Bab 29 || Kevin Kakak Grace?

40 2 0
                                    

"Apa yang papa sembunyiin selama ini,"

~Grace

Kenapa Grace Nhatalia begitu yakin jika Kevin adalah kakak yang selama ini dicarinya, sementara Kevin masih berusaha mencerna situasi, masa lalu keluarganya memang agak sedikit berantakan, adiknya di adopsi seseorang dengan alasan orang tua Kevin tak mampu membiaya hidup kala itu, masih berada di titik terendah, tapi mungkinkah adiknya kembali, yang pasti Kevin belum bisa menyimpulkan semua ini secara cepat.

"Kok lo yakin, kalau gue kakak lo," Kevin kembali bersuara sambil menatap gadis yang juga balas menatapnya

"Waktu itu ...,"Grace menerawang dimana dirinya menyelinap masuk.

Grace yang belum kembali paska pelarian dirinya keluar Negeri dan bertemu dengan Tristan, orang yang menjadi kekasihnya sekarang. Ia mengendap-ngendap masuk melalui belakang rumah miliknya, ia lalu memanjat tembok yang tidak terlalu tinggi, tidak sulit bagi seorang Grace, cewek tomboy nan brutal, setelah berhasil ia melompat masuk.

Berusaha agar tetap aman, rumah itu keliatan sepi, tapi tetap saja ia harus berhati-hati, langkahnya semakin dekat kepintu belakang.

Ceklek

Pintu terbuka, Grace tampaknya banyak bersyukur, dengan langkah hati-hati ia masuk ke rumah, menyusuri area dapur lalu menuju ruang tamu yang cukup besar. Grace yakin, ada orang di rumah ini, ia tak mau membuang waktunya hanya untuk mencari seseorang yang tidak penting.

Sesaat sibuk dengan pikirannya, ia kembali melangkah, cewek yang memakai celana jeans warna hitam di padu dengan kemeja warna navy, tak lupa topi hitam, membuat Grace tampak tak di kenal.

Ia menaiki lantai dua, di mana ruang kerja milik pria tua itu berada, sesekali ia mendengus karena harus melangkah jauh, ia aman setidaknya tak ada orang menyadari kehadirannya.

Ia meraih gagang pintu, namun terkunci.

"Ah sial, kenapa terkunci sih,"

Ia berdiri panik, ia bingung, apa yang harus di lakukannya, dengan mantap ia mencoba meraih peluangnya, mencari kunci di segala laci dan Grace berhasil menemukannya.

Kevin menganga mendengar cerita Grace, sungguh nekat, "terus gimana lanjutannya."

Grace kembali bercerita.

Ia berhasil menemukan kunci itu, dengan tergesa-gesa ia membuka pintu ruangan kerja ayahnya, ia masuk lalu menutup kembali pintu, ia bukan orang bodoh seperti di kebanyakan drama, tidak mengunci pintu lalu ketahuan.

Ia berdiri sejenak, menyapu sekeliling ruangan, ia harus memastikan sesuatu, ia tak bisa percaya begitu saja pada orang lain. Ia ingat betul, ia pernah mendengar ibunya menelepon dan membicarakan tentang kakak Grace, tapi itu sudah lama sekali, sebelum Grace menjadi kacau.

Ia perlahan mendekati meja besar itu, mengobrak abrik laci milik sang papa, Grace menemukan sebuah catatan, terlihat dari warna putihnya yang mulai memudar, catatan itu mungkin tidak penting tapi apa yang tertera di sana sangat penting.

Grace memerhatikan dengan saksama, sibuk dengan pikirannya sendiri, ia menoleh ke arah pintu.

"Aduh, gue mesti sembunyi di manaaa," Grace plin-plan, suara langkah seseorang semakin mendekat lalu pintu terbuka.

1 detik

Grace mencoba menahan napasnya, ia bersembunyi di balik gorden yang kebetulan ada lemari yang tidak terlalu mepet ke tembok, seperti ada jarak, di situlah Grace sembunyi, orang tidak akan menyadari karena terhalang oleh lemari. Grace mengintip sedikit.

"Apa yang papa sembunyiin selama ini."

Grace mengawasi tingkah Geo, Geo tak sengaja menangkap sesuatu, tempat dimana Grace bersembunyi.

Jangan sampai, batin Grace.

Geo melangkah mendekat.

"Ini nih yang gue cari," serunya ketika berada di depan lemari, Geo tak menyadari andai ia bergeser selangkah saja maka Grace akan ketahuan. Grace menutup matanya rapat-rapat, kemuan mengintip kembali setelah Geo keluar.

"Sial, ternyata cuma mainan waktu kecilnya di cari, bangke."

"Apa yang lo temuin dari catatan itu?" tanya Kevin setengah penasaran, Grace nampak terdiam sejenak lalu mengangkat kepalanya, tersenyum manis.

Kevin mengikuti arah pandang Grace.

"Sial." umpat Kevin dalam hati.

Publish_Mei 2019

==

Haiiiiiiiii gimana sejauh ini apakah kalian menikmati cerita ini.

Coba dong tulis part berapa dan bagian yang mana yang membuat kalian merasa terkesan^^ biar Author bisa tahu, gitulohhhh.

Salam hangat🧡

~Yani Kim

Abu-abu (Saga Alexander) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang