Bab 8 || Sosok lain

226 14 0
                                    

"Saga bangsat, mati aja lo"

~Kevin

Dentuman musik yang keras membuat siapa saja melupakan masalah hidupnya seketika. Namun, tidak dengan Saga ia semakin frustrasi. Tak berminat sama sekali, dan lebih memilih duduk di sofa yang telah disediakan.

kancing bajunya perlahan dibuka satu per satu oleh Lilia. Bergelayut manja di lengan Saga, berusaha menggoda dengan penampilannya, baju ketat nan pendek serta belahan dada yang terbelah memperlihatkan yang tidak pantas diperlihatkan.

Saga menarik Lilia menuju tempat sepi, menyudutkannya lalu mencium cewek itu agresif.

"Aw!" pekik Lilia terkejut karena bibirnya digigit hingga berdarah, tanpa memedulikan umpatan Lilia, Saga menariknya kasar menuju sebuah ruangan.

Kevin tak beda jauh dengan Saga, suka bermain-main dengan cewek lalu melupakannya. Namun, ia tak pernah meniduri cewek-cewek apa lagi merusak masa depan cewek mana pun. Ia melirik ke sofa dan tak mendapati Saga di sana. Ia yakin saat ini Saga pasti bersama cewek itu apalagi tadi Saga meminum banyak alkohol. Jangan sampai, pikir Kevin cepat.

***

HOAMHH..

Saga tak berhenti menguap sambil memaksakan kakinya menyusuri koridor kampus. Matanya dipaksakan terbuka agar tak menabrak orang atau tembok. Ia terpaksa ke kampus pagi-pagi karena Winda terus mengomelinya tak henti-henti . Saga yang baru pulang jam enam tak bisa fokus tidur, karena muak ia memutuskan mandi lalu berangkat. Bukan menurut tapi menghindari sang mama yang mengomel walaupun ia sudah melontarkan kalimat bentakan yang menusuk hati.

Di sepanjang koridor semua pasang mata menatapnya heran, penuh tanda tanya. Tidak mungkin itu Saga si cowok famous seantero kampus datang pagi pagi, pikir mereka.

"Itu SAGA!" pekik Kevin tak percaya. Kevin memang selalu datang pagi, tapi ketika hampir tengah hari ia menghilang, Ia mengucek matanya kembali memastikan itu benar sahabatnya.

Saga yang masih mengantuk berat, terus melangkah malas.

"Ini beneran Saga, sahabat gue atau cuma nyawanya doang yang lagi berkeliaran."

kekeh Kevin yang sudah berada di samping sahabatnya, merangkulnya mesra.

"Sialan! Lepasin rangkulan lo bangsat."

"Eh-eh tunggu dulu, ada angin apa lo datang pagi-pagi gini? Biasanya juga gak pernah nongol, walaupun setor muka," heran Kevin sambil menautkan alis.

"Wanita itu, muak gue dengar ceramahnya, sakit kuping gue," tuturnya tanpa dosa.

"Eh anjirt! Kalau ngomong dijaga, nyokap lo tuh njirrt."

"Elo mau nyeramahin gue juga?"
Sergah Saga melemparkan tatapan tajam.

"Iya ... kenapa emang," tantang Kevin jengkel.

"Bangsat, temenin gue ke rooftop, mau tidur," pintanya sambil menarik kerah baju sahabatnya.

"Eh sialan! Gue ada kelas pagi ini bego!" Potong Kevin cepat.

"Lo mau gue bunuh sekarang, huh!" desis Saga jengkel.

"Sialan nih anak, yaudah ayo," gantian, sekarang Kevin menarik kerah baju Saga seperti menyeret perampok yang siap dimassa warga.

"Nggak usah tarik-tarik juga bangsat!" protes Saga sambil memukul kepala Kevin.

Cewek-cewek yang melihat interaksi mereka berdua yang seperti anak kecil tak berhenti cekikikan. Hingga Saga melemparkan tatapan dingin.

"Sialan, kalau geger otak gimana?" Kevin kembali bersuara, tak terima perlakuan Saga barusan. Ia bersiap membalas, tapi Saga keburu kabur.

"SAGA BANGSAT. MATI AJA LO!" teriaknya menggema di lorong kampus.

Saga yang berlari ke depan, tetapi matanya mengarah ke belakang terus menertawai sahabatnya, tak sadar jika di depan ada-"

BRUKK...

Kevin yang melihat itu terpingkal-pingkal. Bukan hanya Kevin tapi semua pasang mata yang ada di sana.

SIALAN!

"Deg!"

Publish_Maret 2019

==

WAH kedatangan sosok baru nih><
Siapa ya kira-kira?

Salam hangat🧡

~Yani Kim







Abu-abu (Saga Alexander) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang