TRAILER dibawah, AUTHOR PERSEMBAHKAN untuk para READERS. Salam hangat all!🤗🤗
.
.
.
.Seorang pria tegap terlihat memasuki rumah mewah bak istana milik keluarga Kim. Dikancingkannya jasnya dengan begitu percaya diri dan mulai melangkah kekediaman mewah itu.
"Selamat pagi, tuan Oh. Sebelah sini..." Ucap salah seorang sekertaris pribadi keluarga Kim, nona Jang.
"Mana nona Kim? Aku tidak punya banyak waktu. Aku tak bisa lama menunggu." Ucap pria tegap bermarga Oh itu sembari menghempaskan dirinya disebuah sofa, membuat kenyamanannya sendiri. Dirumah orang.
"Anda datang tiba-tiba, karena itu anda harus menunggu. Nona Kim akan segera bangun sekitar sepuluh menit lagi." Ucap sekertaris Jang dengan ramah.
"Sepuluh menit? Baiklah. Kuharap jawaban yang kuterima tidak mengecewakan."
Sepuluh menit telah berlalu, seorang yeoja dengan gaun satin diatas lutut miliknya terlihat berjalan dengan anggun. Namja yang menunggunya kemudian berdiri berniat menyapa dengan ramah.
"Apa kabar nona Kim?" Ucap namja itu dengan senyum menyeringai miliknya.
"Seperti yang anda lihat tuan Oh. Tentu saja kabar saya baik." Yeoja itu menapakkan kakinya ditangga terakhir, kemudian melirik kearah kepala pelayan untuk menyajikan tempat sarapan mereka.
"Jika anda tidak keberatan tuan Oh, mari kita membicarakannya sembari sarapan."
Oh Sehun, nama namja itu. Ia mengikuti situan rumah menuju ruang makan kediaman keluarga Kim. Setibanya disana keduanya duduk berhadapan, dengan anggun Kim So Eun situan rumah menyantap makanan didepannya.
"Sajjangnim, kita ada rapat ada baiknya kita berangkat sekarang."
"Bagimana ini? Sepertinya sampai disini saja acara sarapan kita nona Kim." Oh Sehun bangkit dari duduknya kemudian So Eun ikut beranjak sekedar memberi salam. "Baiklah tuan Oh, terimakasih atas kunjungannya."
Oh Sehun melangkah mendekati Kim So Eun. Ditatapanya mata wanita itu yang sama sekali tak nampak takut akan tatapannya. "Kau tau aku bertamu tidak hanya untuk sarapan. Kau juga menguras waktu berhargaku, kuharap aku mendengar jawaban yang kuinginkan."
"Aku terima tawaranmu tuan Oh. Tapi aku punya syarat. Aku ingin kau menjamin 6.746 kariawan TAEYANG Co., dan 4.859 pekerja disetiap kediaman keluarga Kim. Bahkan ketika aku tak menduduki jabatanku lagi."
Semua orang diruangan terkejut. Semuanya hanya dapat terdiam, merasa tersentuh akan kebaikan nona Kim. Ia wanita dari keluarga terpandang yang berpribadi sungguh diluar dugaan. Disaat TAEYANG Co. Dalam keadaan krisis, ia tak menyelamatkan dirinya, melainkan ribuan orang yang telah mengabdi pada keluarganya.
Situan rumah, nona Kim. Menjual dirinya sendiri.
"Sajjangnim, itu kesepakatan yang tentunya amat berat dan merugikan. Nona Kim tengah mempermainkan kita. Saya sarankan untuk membatalkan per-"
"Kuterima."
Jawaban Oh Sehun lebih mencengangkan. Senyum itu kembali menghiasi wajahnya. Senyum yang mengintimidasi lawannya. Senyum sinis penuh kemenangan.
"Tidak ada syarat lain nona Kim?"
"Tidak. Hanya itu." Jawab So Eun pasti.
Digenggam Sehun pinggang So Eun kemudian menganggakatnya keatas meja. Seakan tau tata krama, semua pelayan dan sekertaris yang melihat hal itu segera berbalik badan. So Eun hanya dapat terdiam kaku ketika Sehun mendekat dan kedua tangannya melekat diatas meja dibelakang tubuh So Eun. So Eun tak bisa bergerak, tangan namja itu sungguh mengunci sisi kanan dan kirinya. Sementara untuk menyembunyikan rasa ketakutannya, So Eun menatap wajah Sehun dengan tajam seakan ia tak gentar sama sekali akan pria itu.
"Bagimana bisa kau masih memikirkan hidup orang lain saat hidupmu saja sudah diujung tanduk ,nona Kim. Kau bahkan tak membuat syarat untuk melindungi dirimu sendiri. Bagimana ini? Haruskah kulucuti pakaianmu disini, calon istriku?" Sehun menatap wajah So Eun dengan senyum beringas yang sama. Sementara So Eun masih berusaha menahan ketakutannya.
"Jaga tata krama anda tuan Oh, banyak orang mendengar ucapan anda."
"Aku juga tau, aku hanya mngkonfirmasi apa yang kudengar dari mulut mu nona Kim. Bukan, haruskah kupanggil nyonya Oh sekarang?" Sehun mengambil langkah menjauh. Melepas mantelnya kemudian meletakkannya diatas paha So Eun yang menampakkan kulit mulus calon istrinya.
"Pemandangan itu sekarang milikku, jangan coba berani-berani memperlihatkannya pada orang lain. Jika tidak, akan kucongkel keluar mata siapa saja yang melihatnya." Sehun meninggalkan ruangan dengan tersenyum bangga.
"Mengapa kalian masih disini?"
"Nona Kim, terimakasih." Ucap salah seorang pelayan diikutin pelayan lainnya.
"Jika kalian ingin berterimakasih, bekerjalah dengan giat untuk TAEYANG Co. Araseo?" Kim So Eun turun dari meja makan tempatnya duduk, dicampakkanya mantel hitam milih Sehun kelantai dengan sangat kesal. "Dasar pria mesum!" Makinya.
.
.
."Sajjangnim?"
"Jangan berkomentar, aku ingin kau mengkonfirmasi hal ini pada publik. Aku juga ingin Kim So Eun segera menetap dikediamanku."
Sekertaris Ko yang kala itu menyetir terlihat bingung. Kemudian memberanikan diri bertanya untuk memastikan bahwa atasannya sedang dalam keadaan sehat. "Sajjangnim, langkah ini berbahaya."
"Aku hanya ingin menyelamatkannya. Aku hanya ingin menjaganya, dia wanita yang diluar dugaan sekertaris Ko. Kau akan tau ketika kau mengenalnya. Setidaknya hanya itu yang dapat aku lakukan untuknya saat ini."
"Tapi TAEYANG Co., merupakan kendala kita."
"Aku bersedia kehilangan segala yang kumiliki untuknya. Apa pernyataan itu sudah cukup jelas untuk menutup mulutmu sekertaris Ko?"
"Maaf, sajjangnim."
Wuaaaaah! Cerita baru.
Oh ya, maaf kalau banyak typo.
Salam hangat buat kalian semuaaaaa.😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Lies ✔
FanfictionAda kebohongan sempurna yang Sehun rahasiakan... Sehun menjebak So Eun dalam sebuah ikatan pernikahan yang bahkan tidak ia ketahui alasannya. Bukan untuk melepas rasa bersalah yang menghantuinya atau melepas rasa yang telah lama disimpan. Semua ter...