28. Love never forgets to go home

2.7K 258 35
                                    

3 Tahun Kemudian...

Sehun berdiri dari duduknya kemudian melangkah santai mengelilingi ruangan menghilangkan rasa bosan yang mulai menggerogotinya. Dilihatnya beberapa foto para  model dengan gaun pengantin yang terlihat melekuk indak ditubuh mereka.

"Mempelai wanita sudah siap." Teriak seorang pegawai di butik itu memperingatkan Sehun sebagai aba-aba untuk bersiap.

Tirai perlahan terbuka, menampakkan tubuh semampai seorang wanita dengan wajah yang tersenyum lebar. Wanita itu memegang sebuket bunga dengan tatapan bahagia kearah Sehun. "Eothe?" (Bagaimana?)

Sehun tersenyum kemudian bertepuk tangan ringan sambil melangkah mendekati mempelai wanitanya. "Yepune." (Cantiknya) ucap Sehun tak henti menatap wanita itu tanpa menghilangkan senyumnya.

"Oppa, naiklah." Wanita itu menjulurkan tangannya kemudian dijawab oleh Sehun dengan gapain tangan lembut. Sehun naik kepanggung kecil tempat calon istrinya berada. "Haruskah kita mengambil beberapa foto?"

"Arraseo, kita ambil yang banyak..." Sehun Berpose disamping wanitanya dengan senyum amat lebar. Seorang pegawai mengambil beberapa gambar.

 Seorang pegawai mengambil beberapa gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  ...

Dimobil Hyo Joo menggenggam tangan kanan Sehun sambil sesekali Sehun menanggapi dengan tersenyum kearahnya.

"Oppa, mian. Karena keluargaku oppa jadi sibuk mengurus pernikahan ke Seoul."

"Guenchana, keluargamu juga lebih banyak di Seoul. Wajar orangtua mu meminta kita menikah disana."

"Oppa..." suara lembut Hyo Joo menarik tatapan Sehun. "Ng? Wae?" Jawab Sehun lembut.

Hyo Joo menatap jemari Sehun kemudian memainkan jemari pria itu didalam tangkupan tangannya. "Biarkan aku ikut denganmu ke Seoul besok. Aku juga ingin mengurus pernikahannya..."

"Bagimana dengan orangtua mu? Tidak akan ada yang memandu mereka ketika tiba di Seoul jika kau ikut denganku."

"Bukankan kita punya sekertaris Baek?" Suara Hyo Joo melembut. Seakan benar-benar menghancurkan benteng pertahanan Sehun dengan bersikap manja. Sehun tertawa kecil, menyadari betapa lihainya yeoja itu meluluhkannya. "Arasseo arasseo... kemaslah barangmu hari ini."

...

Sehun keluar dari kamar mandi dengan mantel handuk menyelimuti tubuhnya. Dengan kasar ia mengacak rambutnya dengan handuk sambil melangkah menuju ruang ganti. Namun langkahnya terhenti kala didengarnya ponselnya berdering.

Sehun POV

Aku melangkah mendekat, kulihat layar ponsel sejenak kemudian tertegun. Itu panggilan dari sekertaris Ko, yang sudah 3 tahun lamanya tidak pernah menghubungiku.

"Ne sekertaris Ko?" Jawabku kala ponsel itu menempel ditelingaku.

"Seonim..."

Jantungku seakan berhenti berdetak sejenak, aku bahkan tak merasakan deru nafasku. Kakiku melemah, tubuhku bahkan terasa amat berat untuk kutopang dengan kedua kakiku. Tanganku yang kian melemah membawa ponselku jauh dari telingaku. Baru saja ingin kuambil langkah, seketika aku merasa lumpuh. Tubuhku terjatuh, aku meringkuk memeluk lututku sambil menangis untuk segala hal yang kusesali.

Perfect Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang