25. From The Beginning Until Now

3K 317 28
                                    

Sehun memasuki ruang kerja Bora, ia duduk dihadapan yeoja itu dengan menatap kosong kearah segelas teh herbal didepannya.

"Bora-ya... geumanhajja."

"Ani. Acaranya minggu depan. Berhenti memintaku untuk mengakhiri segalanya." Ucapan ketus Bora tidak mengubah tatapan kosong Sehun.

"Bora-ya... aku sudah benar-benar hancur. Aku sudah kehilangan segalanya. Apalagi yang bisa kau harapkan dariku?"

Bor menitihkan air mata kemudian menunduk menatap segelas teh yang ia genggam diatas pangkuannya. "Bagimana denganku..." Bora mengeratkan genggamannya pada gelas dipangkuannya. "... hanya kau yang kupunya, jika aku melepasmu aku kehilangan segalanya."

"Kalau bisa cinta dipaksakan, maka dengan senang hati akan kulakukan. Kau tau kebenarannya. Jangan bohongi dirimu sendiri." Sehun mengeluarkan senjata api dari dalam jasnya, diletakkannya senjata api itu diatas meja kemudian menatap Bora. "Katakan padaku, mengapa kau masih mempertahankan pria yang sudah jelas berniat membunuhmu."

Bora menatap Sehun kemudian mengambil senjata api itu dari atas meja dan mengarahkannya tepat menempel dikening Sehun. Sehun menutup matanya kemudian menautkan jari-jemarinya dengan lengan bertumpu pada lututnya.

"Jangan lupa menghapus sidik jarimu dan letakkan kembali ditanganku. Ara?" Ucapan Sehun terlontar seakan ia benar-benar tidak peduli akan nyawanya.

"Sehun-a..." Bora meletakkan gelasnya diatas meja dengan tangan kirinya, kemudian menggenggam senjata api itu dengan kedua tangannya. "Punya permintaan terakhir?"

"Biarkan Kim So Eun bahagia bersama Minhyuk, hanya itu."

"Keluarlah..." Sehun membuka matanya, melihat bagaimana Bora melepas senjata api itu perlahan dengan air mata yang mengalir dari wajah tanpa ekspresi miliknya. "Mari sepakat untuk menjalani hidup masing-masing."

Sehun bangkit setelah melihat Bora berdiri dan membelakanginya. "Tapi, kau harus tau memilih yang terbaik untuk semuanya."

"Mwo?" Bora membalik badannya setelah mengambil sebuah map coklat diatas mejanya. Ia memberikan map itu pada Sehun kemudian menatap mata namja itu. "Eun Hyuk, dia amat mencintai Minhyuk dan sebaliknya. Ayah yang Eunhyuk tau adalah Minhyuk, bukan Oh Sehun. Pikirkan apa yang akan So Eun rasakan ketika ia tau Minhyuk bukan ayah dari anaknya, lalu perasaan Eunhyuk, ketika ia dipisahkan oleh kenyataan dari Minhyuk."

Sehun membuka map cokelat itu kemudian memperhatikan tiap foto didalamnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang