27. World has got a different plan

3.2K 309 31
                                    

So Eun mengunjungi rumah sakit tempat Sehun dirawat untuk kesekian kalinya. Namun kali ini, Sehun sudah tersadar dan terlihat berdiri tak jauh dari ranjang rumah sakitnya, masih lengkap dengan pakian pasien dan wajah yang mulai memerah.

"Kau sudah siuman?"

Pertanyaan So Eun dibalas Sehun dengan anggukan. "Aku sadar kemarin malam." Sehun tersenyum kemudian kembali membalik badannya sekedar untuk mengemas barang pribadinya kedalam koper.

"Kemana kau akan pergi?"

Tanpa membalik tubuhnya menghadap So Eun, Sehun menjawab pertanyaan itu dengan suara tegar tak bergetar sedikitpun. "Kembali kerumahku."

So Eun mengangguk mengerti mendengar kata "kembali kerumahku." Yang artinya kembali ke US.

  Pintu ruangan tempat keduanya berada terbuka, menampakkan Minhyuk yang menggendong Eunhyuk. Sehun yang kala itu melihat Eunhyuk berlari kearahnya segera memeluknya.

"Hwuah, kau semakin berat." Eunhyuk tertawa, kemudian memeluk Sehun erat. Sehun kemudian menurunkan Eunhyuk dan mata kanannya mengerjap sambil tersenyum pada putranya. Kedipan mata Sehun dibalas Eunhyuk dengan anggukan sambil tersenyum.

So Eun menerima pesan dari ponselnya kemudian segera menatap Sehun dan Minhyuk bergantian. "Aku diminta kelokasi kembali oleh pihak kepolisian."

"Biar kuantar..." tawaran Minhyuk mengheningkan ruangan sejenak.

"Ada yang ingin kukatakan padamu soal saham." Ucap Sehun sebagai alasan agar ia bisa mencegat Minhyuk.

Kepergian So Eun bersama Eunhyuk meninggalkan kedua namja itu diruangan hening itu beberapa saat. Sampai saat Sehun mulai bicara sambil terus mengemasi barangnya.

"Kau terlanjur berada disisi mereka lebih banyak dibanding aku." Sehun menatap Minhyuk dari atas bahunya kemudian mulai mengemasi kembali barang-barangnya. "Kau lebih mengenal keduanya dibandingkan aku. Aku tau kau terlanjur menyayangi keduanya. Aku tak mengenalmu tapi satu yang kutau, aku percaya padamu." Sehun membalik badannya kemudian menatap Minhyuk dengan wajah yang kian berwarna daripada sebelumnya. "Jaga dirimu dengan baik, karena kau harus menjaga keduanya."

"Bagaimana aku bisa?" Minhyuk menatap Sehun dengan tatapan kian berkaca. "Yang mereka butuhkan dirimu."

Sehun tersenyum kemudian menunduk dan kembali menatap Minhyuk. "Dunia punya rencana lain. Dan kadang kenyataannya menyakitkan." Sehun kembali sibuk dengan kopernya kemudian terdiam membelakangi Minhyuk setelah koper miliknya ia tutup. "Kebahagiaan untukku mungkin tidak disediakan untuk seumur hidupku. Aku hanya terlalu banyak bermimpi hingga memori yang telah ada terhapus seakan-akan aku menutup mata bahwa aku terluka dan melukai orang lain." Sehun menatap telapak tangan kanannya kemudian tersenyum kecut. "Tangan ini terlalu banyak melukai, merampas, menghancurkan bahkan membunuh orang lain. Lalu menurutmu? Masih bisakah aku memeluk keduanya dengan tangan ini?"

.
.
.

Dilokasi kebakaran, So Eun melihat beberapa kariawan dipanggil untuk menceritakan kronologi sekaligus mengais dokumen perusahaan yang masih penting. Tak jauh darinya, So Eun melihat Nyonya Lee tengah ditanyai bersama dengan seorang pria yang melingkarkan lengannya dipinggul nyonya Lee. Nyonya Lee tak sengaja menangkap tatapan So Eun kemudian menghampirinya.

"Kau benar-benar wanita yang kuat." Ucapan nyonya Lee yang tiba-tiba itu membuat So Eun terperanjat. "Kau Kim So Eun kan?" So Eun mengangguk. "Kau pantas dipertahankan. Pantas saja Sehun selalu memintaku untuk membeli saham perusahaan lamanya yang hampir bangkrut ini. Ternyata kau alasannya." Nyonya Lee menangkup keduatangan So Eun kemudian menatap mata So Eun dalam. "Kau juga beruntung punya pria sepertinya. Dia tidak pernah berhenti mencari tau tentangmu."

Perfect Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang