Jangan lupa pasang mulmed diatas, untuk pengalaman membaca yang lebih menarik.
.
.
.1 Tahun Kemudian
Sehun mengambil langkah halus menuju pintu geser kebalkon. Digesernya pintu itu hingga seutuhnya terbuka. Didengarnya riuh ombak yang dibawa angin serta udara sejuk yang menerpa wajahnya. Dari balkon, hilir ombak Busan memanjakan matanya. Membawa ketenangan hanya dalam hitungan detik.
"Dingin..." suara khas bangun tidur itu berhasil membuat mata Sehun yang terpejam seketika terbuka. Tubuhnya berbalik dan segera mendekat kesumber suara.
"Kau harus bangun..." ucap Sehun hampir seperti berbisik ditelinga So Eun.
So Eun menarik selimutnya lebih tinggi hingga menutupi setengah wajahnya. "Aniyaaa~" suara manja bercampur sendu yang lembut itu mengundang senyum Sehun. Sehun memilih berbaring disamping So Eun kemudian menarik kebawah selimut yang menutupi setengah wajah yeoja-nya kemudian mengecupnya lembut.
"Iggeon busun." Ucapan So Eun beriringan dengan tawanya namun matanya masih tetap terpejam.
"Bagun..." ucap Sehun mengguncang sedikit dari tubuh So Eun. Kali ini mata yeoja itu terbuka. Ia menatap namja didepannya dengan senyum menghiasi wajahnya. Keduanya hanya saling tatap sambil terus tersenyum cukup lama. Lengan besar milik Sehun mengudara dan mendarat dirambut yeojanya yang pendek. Jemari-jerami Sehun menembus rambur-rambut wanita didepannya kemudian membiarkan sela jemarinya merasakan kelembutan dari tambut yeojanya itu. So Eun kemudian mendaratkan telapak tangannya dirahang Sehun. Dirasakannya rambut-rambut kasar dirahang namja itu kala diusapnya dengan sepenuh hati.
"Kau semakin tua..." ucap So Eun sembari terus mengelus rahang kasar namjanya akibat jambang yang dibiarkan Sehun tumbuh.
"Benarkah?" Timpal Sehun menatap mata So Eun sejenak sebelum akhirnya kembali menatap rambut yeoja itu. "Haruskah aku membersihkannya atau tidak?"
"Kau mau aku yang bersihkan?" Tawar So Eun kala kedua mata mereka bertemu.
.
.
."Yeobu! Kemarilah cepat!" Seru So Eun yang sudah usai mempersiapkan segala sesuatunya.
Sehun keluar dari kamar mandi kemudian duduk ditepi tempat tidur. So Eun kemudian naik kepangkuan Sehun. Namja itu melingkarkan lengannya dipinggul yeojanya kemudian menutup matanya membiarkan yeojanya bekerja secara leluasa.
So Eun mengoles scrub diseputar rahang, dagu dan bagian atas bibir Sehun. Kemudian menggoreskan pisau cukur dengan amat hati-hati. Sebagai langkah akhir, So Eun mengelap lembut rahang Sehun. "Siap..." ucapan So Eun segera dibalas Sehun dengan membuka matanya. Yang pertama kali dilihat Sehun kala matanya terbuka adalah wajah wanita yang ia sayangi. Wajah wanita yang melalui banyak hal untuk sampai ketitik dimana Sehun menyebutnya pulang.
"Apa yang kau lihat?" Ucap So Eun sambit tersenyum seakan menggoda namjanya.
"Iggeon." Ucap Sehun melirik kebawah. Menunjuk 'gumpalan daging segar' dengab biji matanya. So Eun melihat kearah yang Sehun maksud kemudian segera menatap Sehun dengan tatapan terkejut. "Yahk! Tuan Oh!" Seru So Eun ketika mengetahui bahwa yang dimaksud Sehun adalah bagian dadanya yang sedikit terekspost.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Lies ✔
FanfictionAda kebohongan sempurna yang Sehun rahasiakan... Sehun menjebak So Eun dalam sebuah ikatan pernikahan yang bahkan tidak ia ketahui alasannya. Bukan untuk melepas rasa bersalah yang menghantuinya atau melepas rasa yang telah lama disimpan. Semua ter...