06. Let Me Lick It

7.1K 599 17
                                    

Nyalakan mulmed diatas, untuk pengalaman membaca yang menarik.

Mentari menyinari rumah bak istana diatas tebing itu dengan sempurna. Suara burung-burung berpadu semilir angin lembut menjadikan suasana pagi itu lebih indah. Semerbak wewangian bunga disekeliling kediaman tuan Oh, seakan dibawa angin melewati jendela-jendela yang terbuka dirumah itu. Hari ini, hari Minggu yang sempurna.

So Eun menyesap teh herbalnya dalam damai hingga didengarnya suara tembakan yang berhasil membuatnya tersentak. "Moseun soli ya?" Gumam So Eun sembari meletakkan gelasnya.

"Sepertinya tuan Oh sedang latihan menembak nyonya."

"Latihan menembak?"

Begitu penasaran, ia meminta seorang maid mengantarkannya ketempat latihan menembak milik Sehun. Dilihatnya namja itu dari jauh sedang fokus pada sasarannya. Melihat kedatangan So Eun, sekertaris Ko segera menyampaikan kepada Sehun soal keberadaan yeoja itu. Sebab suara tembakan tentu akan terdengar sangat nyaring jika saja So Eun berada dekat dengan Sehun ketika ia menembak. Sehun yang melihat yeojanya dengan gaun satin pendeknya melangkah menghampirinya langsung berlari was-was.

"Yah! Kenapa keluar seperti ini?" Sehun membuka jaket kulit dengan kerah berbulu miliknya. Diikatnya jaketnya dipinggang So Eun, tentu karena tidak rela para bodyguardnya melihat miliknya.

"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin melihatmu."

"Ambilkan sweater saya diruang ganti." Ucap Sehun kepada maid yang kala itu berada tak jauh dari belakang So Eun. Kemudian ditatapnya kembali So Eun. "Memangnya kenapa? Kau tak ingat?" Sehun menunjuk kedua dada So Eun dengan jarinya membentuk V. "Ini, lalu...." Lalu ia menunjuk paha So Eun dengan bentuk jari yang sama. "Ini, juga..." Sehun memeluk So Eun lalu melepasnya. "Semua ini, milikku."

Mata So Eun membulat, ditatapnya Sehun dengan amat kesal. Tentu saja secara tidak langsung ia merasa dipermalukan. Dengan alis menekuk, So Eun berkacak pinggang. "Yahk! Yeogileul chamjohasibsio. naneun nega hal su-issneun ge aniya!" (Lihat kesini. Aku bukan barang yang bisa kau bilang milikmu!)

Sehun kemudian tersenyum hangat, dilingkarkannya lengannya dipinggang So Eun dan ditatapnya yeoja itu dengan penuh ketulusan. "Kau bukan barang... kau wanita yang akan jadi milikku. Yakan?" Sehun mengecup kening So Eun kemudian memeluknya erat. So Eun membalas pelukan Sehun, kemudian menjauhkan wajahnya dari dada namja itu dan mengecup bibir Sehun singkat sembari menjinjitkan kaki.

"Ini tuan..." maid yang sebelumnya disuruh Sehun, datang dengan sweater miliknya. Diambil Sehun sweter itu dan mengangguk kearah sang maid, seakan memberi taunya bahwa tugasnya telah usai. Dipakaikan Sehun sweaternya yang besar itu ditubuh So Eun, lalu dikecupnya bibir yeoja itu ketika kepala So Eun menyembul keluar dari sweater miliknya.

"Yahk! dasihaji mala..." ucap So Eun memperingatkan Sehun yang terlihat melangkah menjauh dengan senyum kemenangannya itu, untuk tak mengulangi kejadian dimana ia mencuri ciuman tiba-tiba darinya.

So Eun mengikuti langkah Sehun, kemudian Sehun memasangkan penutup telinga pada So Eun agar So Eun tak mendengar suara nyaring tembakan kala ia menembak. Dua tembakan yang tepat sasaran berhasil mengesankan So Eun. Kemudian Sehun mengajarkan So Eun bagimana cara menembak dengan benar.

Sekertaris Ko membisikkan sesuatu pada Sehun setelah namja itu membuka sedikit penutup telinganya. Dengan anggukan Sehun membiarkan sekertaris Ko menjauh. Ditarik Sehun penutup telinga So Eun sedikit, membiarkan wanita itu mendengar suaranya dan menghentikan tembakannya sejenak. "Ada yang harus kulakukan, tetaplah belajar, aku akan kembali nanti..." So Eun mengangguk mengerti kemudian Sehun meninggalkan So Eun setelah mengecup leher yeojanya.

Perfect Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang