14. A Million Pieces

3.9K 397 39
                                    

Jangan lupa pasang mulmed diatas ya...

Maaf juga kalau banyak typonya...😂😂






So Eun termenung dalam keriuhan acara yang telah ia tinggalkan. Langkah kecilnya membawanya semakin menjauh dari keramaian acara. Ia tak memikirkan apapun, pikiran nya kosong. Tidak ada tujuan untuk langkahnya, tak ada pula alasan mengapa ia melangkah.

Dilihatnya punggung seorang namja tegap ditepi kolam dekat tebing. Dikolam yang hampir mustahil ditemukan orang lain itu, namja asing itu hanya terdiam dengan kedua lengan dalam saku celananya. Namja itu menoleh sejenak, menampakkan sisi wajah yang familiar bagi So Eun.

"So Hyuk-a...? Lee So Hyuk?" Gumam So Eun hampir menangis. Ya, Lee So Hyuk cinta pertamanya. Lee So Hyuk yang pergi tanpa ucapan selamat tinggal.

So Eun berlari menghampiri, menarik lengan namja yang baru saja ingin berlalu pergi itu. Merasa terkejut mengetahui pria didepannya bukan So Hyuk, So Eun segera melepas genggamannya dan melangkah mundur dengan refleks.

Namja tegap itu menarik pinggang So Eun mendekat kearahnya dengan cepat setelah melihat langkah So Eun yang sudah tipis dengan kolam renang.

Untuk beberapa saat, diantara tatapan yang hampir tak berjarak, keduanya tak berkutik. Menghirup nafas satu dengan yang lain, dan memandang jauh pula kedalam mata satu dengan yang lainnya.

Keduanya berakhir dengan duduk dibangku taman sembari menatap langit yang sama.

"Naneun Chanyeol imnida, Park Chanyeol."

"Naneun Kim So Eun imnida." So eun sejenak menatap Chanyeol kemudian kembali menatap langit malam kala itu. "Maaf untuk yang sebelumnya, kupikir kau orang yang kukenal."

"Guenchana... setidaknya sekarang kau kenal aku. Kendae..."

"Apa yang kau lakukan disini?" Suara itu menarik perhatian keduanya. So Eun beranjak dari duduknya diikuti Chanyeol.

"Hanya mencari udara segar." Balas So Eun singkat.

"Neo..." ucap Chanyeol menatap So Eun. "Pengantinnya?" Tatapan Chanyeol beralih ke Sehun kemudian kembali lagi menatap So Eun.

"Ada apa dengan wajahmu? Merasa keberatan?" Ucap Sehun ketus.

"Ani. Hanya saja..."

"Kajja." Sehun menarik tangan So Eun dan membawanya pergi meninggalkan Chanyeol.

Untuk sesaat kala tangan hangat Sehun menggenggam tangannya, ia berharap waktu akan sedikit iba padanya, ia berharap waktu akan sedikit melambat meski hanya sedetik.

Kepala So Eun seketika terasa berputar, pandangannya kabur, nyeri dikepala dan rasa mual bercampur. Digenggamnya tangan kanan Sehun dengan erat secara refleks. Menyisakan keheningan Sehun sejenak.

"Wae?" Tanya Sehun sembari melekatkan tangan kanannya dipipi kiri So Eun. "Apa kau tidak enak badan? Ingin istirahat? Biar kuantar."

.
.
.

Dikamarnya So Eun meringkuk sambil memegangi perutnya. Rasanya amat menyiksa seakan isi perutnya telah diacak. Dirasakannya telapak tangan Sehun mengekus kening dan rambutnya perlahan dengan wajah khawatir. Sedikit pucat dengan bulir keringat melintas dipelipisnya.

"Mau kerumah sakit?"

"Hmnh.." balas So Eun sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu biar kubuatkan teh herbal..." Baru saja Sehun ingin beranjak, So Eun menarik lengan kemeja namja itu.

"Ani... tolong temani aku."

Sehun merangkak mendekat kearah So Eun dan mendekap yeoja itu dalam pelukannya dengan amat erat. Dirasakannya tubuh yeoja itu amat hangat, tak seperti biasanya.

Perfect Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang