part 22

1.1K 87 5
                                    

Selamat membaca...



"Yak! Siapapun kau yang berani-berani menggangguku, akanku bunuh kau... Teriak chanyeol frutasi.

"kau ini kejam sekali, kalau itu orang tuamu bagaimana?,apa kau masih mau membunuhnya... Ucap soeun lalu mulai turun dari pangkuan chanyeol.

"hehe tidak, tapi aku akan tetap memarahinya karna sudah mengganggu aktifitasku membuatkan mereka cucuk... Ucap chanyeol santai dan langsung dapat cubitan dari soeun.

"aaaaarrrrkkkkk kau kasar sekali nona kim... Ucap chanyeol lalu berdiri dan berjalan kearah pintu.

"maaf tuan ini ada kiriman untuk nona kim... Ucap seorang pria yang tak lain adalah sopir chanyeol.

"dari siapa...tanya chanyeol pada sopirnya.

"saya kurang tau tuan, tadi saat kurir yang mengantarnya dan dia hanya bilang ini untuk nona kim so eun... Jelas sang sopir.

"wah jadi bunga ini untukku... Ucap soeun yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"iya nona...jawab sang sopir.

Soeun ingin mengambil bunga tersebut tapi di tepis oleh chanyeol.

"kau tidak boleh menerima barang dari orang yang tak jelas dan kau, buang saja bunga itu ke tong samapah.. Ucap chanyeol pada soeun dan sopirnya.

"yak chanyeol itukan bunga sudah jelas-jelas di kirim untukku... Ucap soeun pada chanyeol.

"cepat kau buang bunganya dan lain kali jangan pernah menerima barang apa pun dari orang yang tidak jelas... Ucap chanyeol lagi pada sopirnya.

"baik tuan, permisi... Pamit sang sopir.

"kau benar-benar meyebalkan... Ucap soeun lalu berjalan masuk dengan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil yang tengah merajuk.

Chanyeol menghampiri soeun di depan tv.

"kau marah... Tanya chanyeol yang kini sudah duduk di sebelah soeun.

Bukannya menjawab soeun malah berdiri dan berjalan menuju kamar dan menutup pintu kamarnya dengan sedikit kuat.

Brrraaakkkk.. Bunyi pintu yang baru saja soeun tutup, sungguh kasihan nasip pintu tersebet, andai saja ia bisa berteriak, pasti pintu itu sudah berteriak memaki soeun.

Chanyeol menghela nafas sebentar lalu kembali menyusul soeun di kamar.

Chanyeol mendekati soeun yang duduk di sofa kamarnya dengan memainkan hpnya.

"kalau kau marah soal bunga tadi aku bisa memberikanmu bunga setiap hari... Ucap chanyeol pada soeun.

"ini bukan soal aku menginginkan bunga setiap hari, tapi apa kau tidak bisa sedikit menghargai orang yang sudah mengirim itu untukku... Ucap soeun tanpa menata chanyeol.

"bukan aku tidak bisa menghargai, hanya saja aku tidak ingin kau menerima barang dari orang yang tidak jelas... Ucap chanyeol mulai emosi.

"tapi setidaknya hanya menerimanya kan tidak masalah, apa kau tidak memikirkan perasaanya setelah tau bunganya di buang... Tanya soeun pada chanyeol.

"itu salahnya sendiri tidak memberikan nama atau keterangan tentang dirinya... Jawab chanyeol santai.

"kau itu benar-benar orang kaya menyebalkan, apa kau tidak berfikir bagaimana cara orang itu supaya bisa membeli bunga, mungkin saja di kerja keras dulu baru mendapatkannya... Ucap soeun yang masih kesal.

"nona kim kau itu memang benar-benar gadis polos, aku tau itu bukan bunga murah dan dari nama tokonya saja itu dari toko bunga terbesar di korea, jadi aku yakin pasti yang mengirim itu bukan orang biasa, apa kau tidak curiga dari mana orang itu tau kau tinggal di sini... Tanya chanyeol pada soeun.

Fifty shades of mr parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang