///
Gabriel bersama Rodrigo tiba di lobi Carl Corporation. Mereka berdua berjalan beriringan dengan tatapan yang terlihat kebingungan. Kenapa? Karena mereka bingung dengan sikap karyawan di pagi yang mendung ini. Tidak ada tatapan keramahan di mata mereka semua. Apa yang sudah terjadi? Padahal semalam keadaan juga masih baik-baik saja. Namun, tidak untuk hari ini.
Gabriel yang merasa heran pun mulai berbisik pada sang ayah, "Kenapa dengan mereka, Ayah? Tidak biasanya mereka seperti ini. Aku benar-benar takut, Ayah."
"Ayah juga tidak tahu, Nak. Kau tidak perlu takut. Ada ayah di sini yang akan menjagamu. Kau tenang saja ya," jawab Rodrigo, kemudian mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Gabriel.
Gabriel pun semakin mendekati sang ayah. Raut ketakutan terlihat jelas di wajahnya. Resepsionis yang biasa menjadi temannya pun, kini turut menatapnya tajam. Kejadian apa yang sudah dilewatkan oleh mereka berdua? Ini benar-benar aneh dan mencurigakan.
Rodrigo terus mempercepat langkahnya untuk segera masuk ke dalam lift. Namun, langkahnya tertahan karena salah satu staf IT di sana menghentikannya bersamaan dengan Gabriel di belakangnya. Staf IT yang ber-name tag Steve itupun terlihat panik, sehingga membuat Rodrigo mengernyitkan dahi dan bertanya, "Kau kenapa?"
"Ini gawat, Tuan. Seseorang telah mengacak semua data penting di komputer kita. Bahkan mereka juga membuat semua sistem komputer tidak berfungsi normal," jawab Steve panik.
"What?! Ba-bagaimana bisa?!"
"Entahlah. Semalam semua sistem baik-baik saja. Tapi pagi ini, semuanya kacau balau, Tuan. Kami sedang berusaha memperbaikinya, dan untuk saat ini semua komputer di sini tidak dapat digunakan, alias mati total. Ada seseorang yang dengan sengaja melakukan ini, Tuan," Steve berkata dengan napas yang memburu. Pria berkacamata ini terlihat sangat bingung serta panik. Pasalnya, di dalam komputer terdapat beberapa file penting tentang perusahaan, data keuangan, serta file data karyawan yang bekerja di perusahaan besar ini. "Dan ada satu hal lagi yang lebih penting, Tuan."
"Apa itu?"
Steve terdiam sejenak. Kedua mata birunya menatap intens kearah Gabriel. Tatapan yang diberikannya juga sama seperti yang karyawan berikan pada Gabriel saat di lobi tadi. Ia segera mengalihkan pandangannya untuk kembali menatap Rodrigo dan berkata, "Saya minta maaf sebelumnya, Tuan. Ini perihal puteri anda."
Rodrigo mengernyit heran. "Puteri-ku? Memangnya kenapa dengan dia? Bicara yang jelas, Steve."
"Salah satu situs internet mengabarkan bahwa puteri anda tertangkap kamera sedang berbuat mesum di salah satu hotel ternama, Tuan. Video berdurasi tiga puluh menit tersebar luas di dunia maya. Di dalamnya terdapat puteri anda sedang melakukan adegan tak senonoh bersama dengan seorang pria. Bukan hanya video, tapi ada juga beberapa foto yang menunjukkan kebersamaan puteri anda dengan pria itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gabriel (TERSEDIA DI PLAYSTORE)
Romance╰15+╮[SEQUEL OF MR. BIG] ˝Aku tidak pernah merencanakan apapun dalam hidupku. Biarlah hidupku berjalan sesuai takdir yang Tuhan berikan padaku. Aku ikhlas menerima semua takdir yang kujalani saat ini.˝ ㅡ My Gabriel Quotes ㅡ ❌DON'T COPY PASTE THIS ST...