⛅ ;- sorry so really i'm sorry

2.1K 255 199
                                    

Kaya biasa lagunya diputar :>

Kalau gak cukup, ya putar balik :>

Lagunya ya, bukan yang lain di putar balik :<

Maaf kalau ada typo juga :>

















Setelah Juyeon hujan-hujanan dan basah-basahan disana. Dia harus balik lagi kerumah Younghoon, buat ambil semua barang yang tadi udah dia simpen berdua sama Hyunjae.

Tapi sebelum itu, dia masih kecewa sama Hyunjae. Kalau dia ketemu sama Hyunjae....

Yah gagal move on.

Dia pertahanin perasaannya, yang emang sakit banget. Juga harus banget dilupain, dan akhirnya dia malah langsung telepon Eric.

"Oke hallo rik, lu bisa bawain barang-barang gue gak? Gue mau langsung balik, bisa jadi gue bakal susul nyokap bokap gue di australia."

"ㅡah iya, makasih juga atas informasi sama usaha lu rik. Mungkin kalau gak ada lu, gue bakal terus di bodohi sama Hyunjae. Sekali lagi maaf dan terimakasih." lanjut Juyeon.

"Hah? Maksud lu apa Juy? Gue gak bisa, lu harus kesini. TANPA BANTAHAN!"

"Tapi rik, tau sendiri kan lo? Gue udah sakit, gak bisa dipaksa maaf. Sekali lagi maaf."

"GAK BISA LO HARUS KESINI! SEKARANG JUGA! LU BALIK KESINI APA HYUNJAE LU GUE MATIIN SEKARANG JUGA?!"

Teet

Dan Eric mematikan sambungan teleponnya.

"AAKHH!" Teriak Juyeon.

Dan dia jalan menuju mobil, disana Hujan juga semakin deras.

Di perjalanan,

"Kok bisa ya, dia diem-diem gini. Dan gue malah gak curiga sama sekali?" tanya dia ke dirinya sendiri.

"GOBLOK! GOBLOK! KENAPA GUA HARUS KELIHATAN SEDIH BANGSAT?! AARGHHH!" teriak dia sendiri di dalem mobil. Gak cuman itu, Juyeon juga bawa mobil dengan kecepatan super ya dia gak takut mati apalagi ketabrak, dia udah pasrah sama semuanya.

Akhirnya, dia baru sadar selama dia jalan. Dia cuman puter-puter diarah sana. Dia lupa sama jalan pas menuju kesitu.

"HUBUNGAN GUA AJA YANG BUNTU, KALAU JALAN JANGAN! ANJINK ANJINK ARGHHH!"

Lagi-lagi Juyeon memukul stirnya berulang kali.

Ya tapi akhirnya dia nemuin juga jalan keluarnya. Gak lupa masih dengan kecepatan tinggi mencapai 150km/jam.

Hmm.

Sesampainya disana, dia langsung di sambut sama Jacob. Bukan disambut bahagia malah, "Juy, akhirnya lo balik juga. Plis lo samperin Hyunjae, dia masih nangis disana. Gue samperin dia kukuh gak mau. Cuman mau lo katanya."

Tapi Jacob malah dijawab tatapan sinis dari Juyeon dan, "peduli apa lu sama gua?!  Bullshit, dia nangis pembodohan. Gitu doang percaya."

Dan Q juga nyamperin Juyeon, "plis Juy, uke itu meskipun dia salah. Tapi kalau diginiin pasti sakit, gak mungkin enggak. Uke juga butuh perhatian sama pemahaman."

"Ya gue udah pahamin dia, perhatiin dia. Tapi apa? GUA YANG DISIA-SIAKAN!"

Plak

Q menampar pipi Juyeon, supaya sadar.

"Lo berani ya, kasar gitu. Gak mau tau, pokoknya samper dulu Hyunjae. Dia basah karena tangisannya dan juga air hujan, gue gak mau liat dia sakit. Lu juga gak mau kan, liat dia sakit dan demam kaya waktu dulu yang sampe gak sadar selama 1 minggu?"

Dibalik Layar FTG [The Boyz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang