Sudah 3 minggu lebih 2 hari Kevin dirawat disana,
Perlu dijelaskan lagi, Kemarin Kevin itu sempat koma. Dan selama itulah Kevin tidak lagi sadar, hal itu membuat Hwall khawatir. Tapi, sekarang dia sudah mulai terbiasa.
Terkadang Hwall malah bicara sendiri di depan Kevin, dan seperti biasa tangannya akan menggenggam tangan Kevin.
Hwall terus akan mengoceh segala yang ia pikirkan, mungkin andai saja Kevin sadar. Dia akan gemas sendiri melihat kekasihnya yang lewat menggemaskan itu.
“kok lama-lama aku ngantuk ya?” gumam Hwall, dan akhirnya dia ketiduran juga di sisi Kevin.
Ini bukan pertama kali buat dia kaya gini, sudah beberapa malam Hwall kaya gini. Mamahnya Kevin yang terbang ke bali aja, nyuruh Hwall buat pulang. Karena beliau tau Hwall nya sendiri belum begitu pulih dari lukanya kemarin.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
“uhh dimana gue?”
Kevin membuka matanya perlahan, di depannya cukup sepi tak ada siapa-siapa sampai dia mengira bahwa di telah diasingkan oleh orang asing yang menculiknya.
Tapi saat dia mulai sepenuhnya agak tersadar, tangannya merasa ada yang menggenggam. Dia melirik ke arah samping, ternyata disana ada Hwall yang sedang tertidur pulas disana.
“cantik.” Gumamnya saat melihat sosok Hwall yang memejamkan mata.
Kevin juga perlahan bangun dan melepas genggaman Hwall. Dia juga mengganti posisinya menjadi agak miring, dia menyibak poni yang menutupi sebagian wajah manis Hwall.
Dia tersenyum miris kala melihat Hwall tertidur.Ada rasa sedikit sakit juga melihat kekasihnya yang tidak bahagia bersamanya.
“maaf sayang, aku belum bisa bahagiain kamu sepenuhnya. Setiap saat kamu sedang bersamaku masalah begitu terus berdatangan. Berbeda saat kamu belum bertemu denganku, kamu begitu bahagia dan periang. Tapi setelah kamu bersamaku, aku rasa aku adalah orang pembawa sial di hidup kamu.” Gumam Kevin dengan airmata yang satu tetes turun dengan tidak sadar.
Saat Kevin akan menyamankan posisinya, dia merasa ada yang berbeda dari tubuhnya.
Tepatnya di kakinya,
Kevin rasa sebelah kakinya jadi gak bisa digerakkan sama sekali. Tak bisa merasakan apapun, seperti mati rasa di sebelah kakinya itu. badannnya memang bisa bergerak namun tidak dengan kakinya, hampir merasa dua kakinya itu seperti itu patah.
Dia sibak selimut yang menutupi kakinya,
Dia terkejut sendiri,
Pasalnya, kakinya memang masih utuh tapi mengapa rasanya sangat tidak terasa, seperti dia tak mempunyai kaki.
‘g-gue lumpuh?’ batin Kevin.
Kevin menundukkan kepalanya, dia merasa bersalah dengan Hwall. Dia tak bisa buat Hwall bahagia, benar-benar pengecut. Pikirnya
Dia pasti gak akan bisa buat Hwall tertawa lagi bersamanya, melempar lelucon yang tak begitu lucu namun Hwall tetap tertawa.
Tak bisa lagi menggendong Hwall kala Hwall sedang merajuk ingin dimanja atau tertidur saat sudah berkencan. Tak bisa menyetir mobil lagi, membawa Hwall kemanapun yang Hwall inginkan.
Sekarang semua impian untuk membahagiakan Hwall hancur sudah, dia tak normal lagi seperti dulu. Dia menjadi membenci dirinya sendiri, dia merasa tak bertanggung jawab. Dia tak lagi bisa membuat Hwall tersenyum saat Hwall sedang sedih.
Sekarang Hwall pasti sedih sekali saat melihat Kevin, pikir Kevin.
Tak lama Hwall pun terbangun dan natap Kevin yang sekarang sedang duduk bersender pada kepala kasur itu, Hwall juga bangun dan peluk kevinnya yang sedang menangis itu.
“sayang, akhirnya kamu bangun. Hiks aku disini terus selama aku koma. Aku udah takut, kamu bakal ninggalin aku buat selamanya. Aku takut banget vin.” Kata Hwall yang menangis di pelukkan Kevin.
Kevin juga membalas pelukkan Hwall, juga mengelus punggung Hwall agar sedikit agak tenang.
“aku gak akan pergi kok sayang, tapi aku minta maaf.” Balas kevin, buat Hwall menatap langsung mata Kevin dengan tatapan ‘ada apa?’
“minta maaf untuk apa sayang? Kamu gak salah apa-apa vin, aku yang salah aku harusnya gak ajak kamu kesini.”
Kevin hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya juga menangkup pelan pipi Hwall dan menghapus airmata yang turun dari mata bulat Hwall,
“kamu gak salah sayang, aku minta maaf untuk karena kayaknya aku gak bisa bikin kamu bahagia lagi kaya dulu. Gak bisa gendong kamu lagi, gak bisa bawa kamu jalan-jalan, gak bisa pangku kamu lagi kalau lagi nonton bareng. Malah kayaknya kalau kita bersama, yang ada malah aku ngerepotin kamu.”
Hwall hanya menatap tak percaya pada kevin, “gak kok kamu gak akan ngerepotin aku, lagian aku udah sumpah kok buat selalu sama kamu. Aku juga udah tau permasalahan kamu ini, pasti karena kaki kamu kan?”
Kevin mengangguk dan tersenyum miris dan sekarang menjadi Hwall yang menangkup pipi Kevin, “tenang sayang jangan takut, kata dokter bisa sehat lagi kok asal rajin terapi sama berobat aja. Tenang juga, aku bakal nemenin kamu sampai normal lagi.” Kata Hwall terus dia senyum manis ke Kevin.
Kevin yang melihat Hwal tersenyum manis seperti itu, ia menjadi terbawa semangat dan hatinya menjadi hangat kembali. Sehebat itu kah kekuatan senyuman Hwall yang bisa langsung membuat Kevin menjadi semangat.
Menurut Kevin, siapa lagi kalau bukan Hwall yang sebagai penyemangatnya? Siapapun itu tidak ada yang bisa, siapapun orang itu yang akan menyeret nama Hwall dihati Kevin, gak akan ada yang bisa. Kevin sudah sayang sekali sama Hwall nya.
Ya kalau adapun memang sudah seimut, secanti, sebody goals, dan segalanya seperti Hwall? sampai berani menikung Hwall untuk mendapatkan Kevin.
Hanya Hwall lah paling sempurna dimata Kevin selain kedua orangtuanya.
Walaupun member lain selalu mencemoohkan Hwall dengan kata ‘childish’ atau terlalu kekanak-kanakkan. Kevin tetap sayang Hwall, bagaimanapun juga itu Hwall. Kevin mencintai semua yang berada di dalam diri Hwall.
“umm iya sayang, makasih ya udah nerima aku dengan segala kekurangan aku. Kamu juga rela apapun itu demi aku, aku janji aku bakal bahagia sama kamu. Selamanya.” Kata Kevin yang setelah itu dia menyodorkan jari kelingkingnya untuk dia tautkan dengan jari kelingking Hwall.
“hehe iya sayangku, aku juga janji bakal terus sama kamu. Gak akan pindah ke lain hati.” Balas Hwall.
Lalu setelah itu, Hwall mendekatkan wajah dengan wajah kevin. Kevin sendiri terkejut dengan perilaku Hwall yang ada di depannya.
Ya akhirnya, bibir mereka pun bertemu dengan Hwall yang mencium Kevin duluan tanpa lumatan apapun. Tapi karena Kevin adalah sang dominan dia lah memulai ciuman itu ada lumatan.
Entah sejak kapan, Hwall sudah menyimpan tangannya di bahu Kevin.
Tapi tak lama ciuman itu pun lepas, “makasih ya sayang, sekali lagi makasih banyak atas segalanya.” Ujar Kevin.
"iya sayang, sama-sama.” Balas Hwall.
To be continue
Asik kevhwall nya baik-baik aja awokwokwokwok
Tenang kapal lain masih ada jangan dulu seneng ya gaes sebelum book ini bener-bener end :*
Dan keknya bentar lagi end :((
Votement!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Layar FTG [The Boyz]
Sonstiges💬 ;- ini hanya cerita dibalik layar Fakestagram #13 Jacob [20180805] #6 Sangyeon [20180809] [This is YAOI]