PLAYER - JIMIN (M)

66 4 8
                                    

*mature content,  ada beberapa adegan yang tidak untuk dibaca anak dibawah umur,  bijaklah sebelum membaca 🐨

Pria dengan rambut merah keluar dari mobil ferari keluaran terbaru, dengan tampilan mewah ia menggandeng dua wanita di sampingnya. Fakta tentang dirinya seorang anak dari orang kaya beserta label playboy yang entah sejak kapan ia semat pada dirinya sendiri.

Park Jimin mengangkat panggilan dari wanita semalamnya,
“Halo, kau siapa ya?” ucapnya enteng.

“Hei!! Park Jimin!! baru semalam kau melecehkan aku, sudah lupa aku siapa? aku tidak mau tau kau harus bertanggung jawab.” Terdengar bentakan cukup keras di balik panggilan tersebut, Jimin terlihat menyeringai sambil sedikit menjauhkan teleponnya.

“Maaf jalang, kau hanya membuang waktuku saja, lagi pula tidak ada yang bisa dibanggakan dengan wanita berdada datar sepertimu.”

Jimin menutup panggilannya sepihak, belum sempat lawan bicaranya membela. Ia membuang telepon genggamnya asal, toh dia memang punya banyak.

Lengannya menarik dua wanita berbalut dress mini denga warna merah dan ungu, mereka bertemu saat Jimin tengah menyesap champagne di bar tadi subuh. Tanpa digoda dua wanita tersebut langsung menghampirinya bergelayut manja di paha pemuda Park Jimin.

Sasaran empuk menurutnya.

Entah sejak kapan Jimin memulai budaya menyimpan wanita ini di mulai, ia hanya berkata tentang bersenang-senang.

Padahal, jika ditilik usia dia belum genap 20 tahun, tapi daftar mantan? mungkin bisa dibilang mantan pacarnya sudah cukup untuk mengisi satu buku notes penuh. Ia memanfaatkan perawakannya dengan maksimal, tubuhnya yang bisa dibilang proporsional ditambah otot-otot yang terlihat samar menggoda para wanita.

Namun, keputusan Jimin mencicipi dua wanita yang dia temui semalam ternyata berakhir buruk baginya.

“Hooaam, sayang,” panggil Jimin, namun tak ada balasan sedikitpun.

Jimin berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya setelah menghabiskan waktu semalam suntuk bersama dua wanita tersebut, ia melihat sekeliling kamar hotel. Sedikit bencana yang ia lihat, kamarnya sangat berantakan.

“Apa permainanku semalam seliar ini?”

“Dasar jalang-jalang, luar biasa sekali mereka langsung pergi setelah kupuaskan.”

Jimin bangkit dari kasurnya dengan tubuh bagian atas yang tak tertutupi sehelai pakaian, rambutnya sangat berantakan walaupun tak sedikitpun mengurangi ketampanannya.

Setelah merapihkan wajah bangun tidurnya, ia mencari ponsel dan beberapa potong pakaiannya. Namun, setelah mencari keujung kamar hotel pun Jimin tak menemukan keberadaan pakaian dan ponselnya.

Kunci mobil dan dompet beserta isinya pun telah raib, yang ia miliki sekarang hanya sebuah celana pendek berwarna coklat yang masih terpasang rapih di tubuhnya.

“Sialan!!!”

Jimin murka bukan main, rambutnya yang telah ia rapihkan tadi terpaksa acak-acakan kembali karena frustasi.

“Halo!! pak, saya Jimin dari kamar 007, cepat datang kesini!!”

Jimin menutup telepon hotel dengan geram, matanya merah murka dengan wanita sialan tersebut. Semua yang ia bawa dicuri seenaknya.

Masalahnya bukan karena barangnya yang raib, toh dia bisa mendapatkannya lagi. Tapi, aksesnya terputus. Bagaimana ia bisa kembali ke rumah menguras uang ayahnya dengan keadaan seperti ini.

Terdengar pintu yang diketuk beberapa kali.

“Masuk!!”

“Hei!! apa kalian lihat dengan dua wanita yang keluar dari kamar ini?”

√ BANGTAN TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang