PULANG KAMPUNG - RM

33 3 0
                                    

Hari ini terhitung sudah sepuluh tahun perjalanan karir ku sebagai rapper di dunia tarik suara, seluruh dunia tidak ada yang tak kenal RM. Rapper papan atas dan juga papan billboard, luar biasa bukan.

Terdengar penggemar masih kian bersorak walaupun panggung telah dipenuhi oleh confetti, konser perayaan sepuluh tahun debutku berlangsung meriah tak tanggung-tanggung stadion terbesar di Indonesia berhasil dipenuhi lautan manusia.

Aku membuka peralatan suara dan beberapa aksesoris yang kugunakan, memang lelah jika dirasakan namun dukungan sepenuh hati dari semua orang sudah lebih dari cukup untuk membuatku tetap bernyanyi di hadapan mereka.

"Namjoon, selamat ya atas konser perayaan sepuluh tahun mu, tak bisa dipungkiri lagi kau keren sekali tadi," ucap manajer ku sambil memberikan sebotol air mineral.

"Terimakasih bang, suara para penggemar bikin aku enggak gugup lagi, beruntung aku punya mereka."

"Oh iya, tadi Ishmah juga memberikanmu rangkaian bunga dan juga surat ini, aku tinggal dulu ya Joon."

"Oh, baik bang." Aku menatap sepucuk surat dengan amplop berwarna biru muda, tak biasanya Ishmah berkirim surat, biasanya ia akan langsung mengirim pesan. Aku membuka surat tersebut sepeninggal Bang Sejin.

Namjoon, selamat untuk sepuluh tahun debut mu.
Aku senang kamu bisa berjalan sejauh ini dengan mimpi-mimpimu, maaf aku tidak bisa datang langsung hari ini, kamu pasti sangat gugup tadi, memang hanya aku yang bisa bikin kamu enggak gugup.
Aku tersenyum membacanya, memang benar sih, dasar pacarku.
Aku juga sedang mengejar mimpiku di sini, jadi kuharap kamu juga bisa mengerti ya. Aku dengar dari Bang Sejin kamu akan langsung merilis album baru setelah konser?
Joon, aku tahu tentang semua ambisi dan kerja kerasmu, sangat tahu bahkan. Tapi, aku ingin kamu tahu, kalau tubuhmu juga butuh istirahat. Ingatkan minggu lalu kamu masuk rumah sakit karena kekurangan tidur, belum lagi tubuhmu terlihat lebih kurus.
Jangan coba-coba diet ya!! Aku saja tidak diet, aku tidak mau terlihat lebih gemuk dari padamu.
Karena itu aku ingin kamu istirahat ya mungkin seminggu atau mungkin sebulan? kau tahu istirahat sesaat tidak akan membuat popularitas mu menurun.
Kudengar kampung halaman jadi tempat yang bagus untuk melepas penat.
Aku menyayangimu, setelah kau kembali mungkin kita bisa mengurus pernikahan kita.

Apa ini maksudnya dia menjawab lamaranku? aku memang sudah melamarnya sebulan yang lalu saat di rumah sakit, memang tidak romantis sih. Tapi, kapan lagi kita bisa bertemu kan, aku termenung memikirkan saran dari Ishmah, entahlah aku sedikit ragu untuk mengikutinya, aku masih ingin mengeluarkan album, bahkan aku sudah merencanakan album ini sejak sebelum tur konser di mulai.

Bukankah aku sudah menunggu-nunggu saat ini? sepertinya aku akan menundanya saja, dan bilang pada Ishmah kalau aku sedang liburan, beres.

Kutebak kamu sudah membaca suratku kan? ingat, kita akan mengurus pernikah setelah kau liburan di kampung halamanmu, jangan lupa kirim fotomu di sana.
Aaah, dasar perempuan ini.

...

Dengan ragu aku membuka tutup pintu mobilku, aku tak berani untuk keluar dan bertemu dengan warga desa. Akhirnya dengan terpaksa aku mengikuti sarannya, dan di sinilah aku sekarang, masih terkurung di dalam mobil karena takut tatapan warga desa langsung beralih kearahku, maksudnya- siapa yang tak kenal dengan RM.

"Joon, kau tidak ingin keluar? kita sudah dua puluh menit diam di mobil, aku sungguhan ingin merebahkan tubuhku."

"Ah, ba-baiklah bang."

Sebetulnya alasan lain aku ragu untuk keluar adalah, karena aku sudah tak pernah pulang kampung sejak lima belas tahun lalu kepindahanku dari desa Jangalaharja, asing bukan? di sini memang masih sangat tradisional, jika tidak tahu mungkin kalian akan tau Ciamis, atau jika kalian masih tidak tahun kampungku ada di Jawa Barat.

√ BANGTAN TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang