Di antara yang pernah
kusimpan dalam hati selain hujan, adalah api.
Membakar raga sendiri.
Ketika kau datang membawakan sekolam air dingin, dendam lebih dulu mengubah isi dadaku menjadi abu.Di antara yang pernah kusertakan dalam doa selain namamu, ialah melupakan.
Membunuh segala kenangan.
Ketika kau menyapa kembali dengan setangkai bunga, kebencian lebih dulu mengutuk tubuhku menjadi melata.Kini, ingatanku sudah paruh baya, setengah abad dan telah lama menua.
Tidak lagi sanggup menghafal
caranya bercocok rasa.
Dalam diriku terdapat keluarga, tapi semua enggan memanen luka semata.Sementara hari-hari sudah menjadi ladang gersang, diriku tidak lagi utuh.
Semua yang tersemat perlahan mulai lekang, dimakan waktu
dan kau akan melihat cerita-cerita berubah jadi butiran arang.Kemudian kau pergi ke tempat jauh dan ramai.
Banyak orang berpesta dan menyeret tubuhmu bersulang.
Akhirnya kau hilang dan tidak lagi kukenang.Pbg-07-03-2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Selarung Renjana
ПоэзияCinta adalah rangkaian proses menuju duka. Jika kau bahagia, maka kau belum menemui ujungnya. Ujung cinta adalah duka. Berpisah atau meninggal. -Ikrom Rifa'i