(01.03Wib)
Apalagi yang mau disampaikan malam.
Bulan berlogat resah, bintang bermurung pasrah.
Kembali menyelinap ke dalam gumam.Sebagai kenang di pematang jurang.
Ada tanda kehadiran dari nyawa-nyawa yang malang.
Yang lekas balas dendam dari pelik-pelik kehidupan.
Atau terkutuk jadi sepasang merpati di sangkar rotan.Kadang-kadang rotan juga bernyawa sama.
Kelenturan hidupnya bukanlah sebagai bahagia.
Atau penakluk segala apa yang ternama.
Dan merpati tetaplah khianat dari siapa yang menjaga.Kadang-kadang si penjaga adalah dewa binasa.
Hanya paham sebagian dari separuh hati yang tertata.
Tidak tahu mana merpati mana angsa.
Tidak tahu mana hati mana payudara.Dan kadang-kadang kita hanyalah jelata di mata semesta.
Terpasung hidupnya dari sekawanan asa.
Tidak dapat memilah mana asmara mana tunagrahita.
Tidak pandai menyerupai jasad cinta yang telah lama binasa.Pbg-10-08-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Selarung Renjana
PoetryCinta adalah rangkaian proses menuju duka. Jika kau bahagia, maka kau belum menemui ujungnya. Ujung cinta adalah duka. Berpisah atau meninggal. -Ikrom Rifa'i