(22.48Wib)
Telentang menghadap langit kamar.
Mata mengantuk dan mengetuk pintu mimpi.
Di ranjang hanya ada foto lama yang bergerak sendiri dan enggan dibingkai kembali.Masa lalu adalah tersangka yang dipenjarakan dendam dan musuh.
Dikucilkan dari bayangan, tetapi masih menggeliat di perasaan.Di dalam mimpi masa lalu bersembunyi dan tidak ingin diketahui.
Seperti segerombol awan putih disamarkan kabut di awal pagi.
Tapi tidurku terlampau jujur dan menolak basa-basi.
Kau dendam dan kenyataan hidup yang terus kucari.Pbg-19-08-2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Selarung Renjana
PoesíaCinta adalah rangkaian proses menuju duka. Jika kau bahagia, maka kau belum menemui ujungnya. Ujung cinta adalah duka. Berpisah atau meninggal. -Ikrom Rifa'i