Terkadang, Di Rumah Sakit

42 7 0
                                    

(11.40Wib)

Terkadang,
Waktu sesumbar melucuti segala kenang.
Melaju tanpa seorang bisa menghadang.
Menjegalnya untuk tidak buru-buru menerjang.
Sampai pada koridor yang akan malang.

Terkadang,
Orang-orang di ujung harapan yang kini sembahyang.
Para penunggu mulai tidak yakin pada senang.
Perawat dan perawan seperti rentetan dewa penunggu sendang.
Aku mulai yakin bahwa Dokter adalah dewa kedua setelah sang pemberi kehidupan.

Di Rumah Sakit,
Ada nyawa melayang yang dipikirnya itu hanya lamunan.
Tidak ada malaikat yang datang.
Aku tak melihat itu.
Orang-orang kini segan dengan lapang.
Rindunya pada ranjang bukan pada tilam kubur yang remang.

Terkadang,
Di Rumah Sakit,
Tidak ada malaikat juga Tuhan.
Sebab jauh dari laut itu.
Tuhan lebih dahulu menulis rujukan.
Kepada kapan kita mati terkenang.

Pbg-05-08-2018


Selarung RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang