Pukul Sebelas Lewat Sekian

94 14 2
                                    

(23.03wib)

Pada suatu tempat paling gelap di dunia....

Tidak ada kau dalam mimpi.
Aku menepi dari tidur.
Melihat malam dijamah keheningan.
Orang-orang seperti luput dari peradaban.

Sadarku adalah dermaga,
dari laut yang meniduriku sebagai tilam.
Dan aurora merah pada senja di batas peraduan,
mulai berjelaga dari sulang yang menghujan.

Mimpiku dalam zulmat.
Lalu cahaya kau santap dalam senyap.
Dari kejauhan juga tak ingin kau bercerita masa lampau.
Soal hening dan kelamnya seorang pendosa.

Ini yang terakhir,
jalanmu adalah indah pada masanya.
Pada setapak rasa di lorong-lorong antara bahagia dan menderita.
Kepada yang kau sebut cinta,
tidur lekas menghabisiku dalam duka.

Pbg-15-07-2018

Selarung RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang