(20.31Wib)
Ketika senja melukis mega.
Aku adalah kanvas yang menjingga.
Mewarnai cita dan mayapada.
Membikin terpana manusia dan semuanya.Ketika malam memberhentikannya.
Aku adalah kuas yang nestapa.
Tidak dijamah lagi oleh seniman surga.
Aku murung menatap bintang tertawa.Ketika pagi menyerupaiku.
Aku adalah tinta yang merindu.
Kepada kuas senja yang telah lama lalu.
Aku geram melihat mentari tersipu malu.Ketika mentari sampai di kediaman.
Aku adalah lukisan yang lama dilupakan.
Mewarnai sekali lagi tubuhku dalam kehampaan.
Akulah jingga yang tidak pernah kau harapkan.Pbg-25-07-2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Selarung Renjana
PoetryCinta adalah rangkaian proses menuju duka. Jika kau bahagia, maka kau belum menemui ujungnya. Ujung cinta adalah duka. Berpisah atau meninggal. -Ikrom Rifa'i