Seperti Kata Romeo 1

45 9 9
                                    

(22.40Wib)

Seperti kata Romeo,
kita kumpulan nada dalam irama alegro.
Menggetarkan aula jiwa dengan pianika melankolis.
Tapi sekawanan suara sumbang menjadikan kita menangis.

Seperti kata Romeo,
kita jemari paruh baya yang mengantere di tiap-tiap ruko.
Menyandarkan bahunya di dinding-dinding beton.
Lalu segerombolan aparat berbaju doreng menegurnya sebagai lelucon.

Seperti kata Romeo,
kita sepasang pendaki terpencar di kaki gunung Bromo.
Menjumpai seekor merpati menangis di sayap induknya.
Tapi kematian terburu-buru menghantui di tiap rinai air matanya.

Dan seperti kata Romeo,
yang menemu pesta dari hasutnya Mercutio.
Menjelma cinta dari dua puak yang bertentang.
Lalu mandat dari air racun menjadikannya mati telentang.

Kita sesumbar menamai sepasang rasa sebagai cinta.
Seperti dua kumbang menaiki bunga dan lekas mengingkarinya.
Kita terlalu kanak-kanak merawat rasa di sehelai sutera.
Seperti keyakinan bahwa semua cinta selalu berujung duka.

Pbg-11-08-2018

Selarung RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang