(11.18Wib)
Melihat wajah terbit dari jingga selain senja.
Di lensa matamu ada mata lainnya selain mataku.
Ada prasasti dan arca
juga patung-patung ksatria abadi.Kau berandai tidak ada nyawa yang bernasib sama.
Menapaki setapak berundak-undak menuju puncak,
sebelum perpisahan menjadikanku patung-patung berikutnya.Kau menolak tubuhmu dijadikan tempat penyimpanan orang-orang dan kuburan lapang.
Sebelum kematian mengubah ingatanmu menjadi meseum yang malang.Kau berharap dari harapan yang enggan diharapkan.
Kau bermimpi dari mimpi yang enggan dimimpikan.
Kau berdoa dari doa yang enggan disemogakan.
Kau berandai tidak ada perpisahan selain kematian.Tapi kenyataan adalah musuh yang membenci semua harapan.
Sampai wajah itu tenggelam menemu jingga senja sebenarnya.
Aku berharap perpisahan tidak memerlukan kesedihan.Pbg-21-08-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Selarung Renjana
PoetryCinta adalah rangkaian proses menuju duka. Jika kau bahagia, maka kau belum menemui ujungnya. Ujung cinta adalah duka. Berpisah atau meninggal. -Ikrom Rifa'i