Huma Kehidupan

29 6 2
                                    

(06.06Wib)

Kupandang pagi dari sendang kejauhan.
Kecupan remang menggeliat di tubuh awam.
Aku berada di dalam dan seluruh hal yang malang.
Menyisir denai dari harap yang kupindai.

Separuh lorong kusisir pelan.
Mata terbuka tidak menemukan bayang.
Meraba dinding di koridor angan terpendam.
Kulihat cahaya mati dalam kepengapan.

Sempai pada ujung pematang.
Ada harap yang kini tumbang.
Hanyut terapung di riak kanal.
Lalu lekas menjadikannya khaya.

Hingga sangkala sampai peraduan.
Sedang lorong kian deras digenang sedan.
Cahaya lahir dalam perandaian.
Melahirkan sinar yang kuberi nama huma kehidupan.

Pbg-15-08-2018

Selarung RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang