Bagian dua puluh enam
"Dhania!"
Nadine langsung memeluknya erat, "Kita juara satu di lomba LKTI Nasional." katanya bersemangat.
"Ha, serius, Nad? Kamu nggak bohong kan?" ujar Dhania kaget.
Seraya melepas pelukannya Nadine menjelaskan gimana ia mendapatkan informasi bahwa mereka berdua berhasil menjadi juara 1 di lomba LKTI Nasional sebelum ujian semester ganjil lalu.
"Aku masih nggak percaya, Nad. Tapi aku bersyukur, alhamdulillah."
"Kalau kamu masih nggak percaya, yuk kita lihat poster kita di mading," ajak Nadine dengan senang hati.
Dhania mengangguk, hatinya tak kalah bahagia melihat temannya itu bergembira.
__________flashback ; on.
"Assalamualaikum, Pak. Bapak memanggil saya?"
"Waalaikumsalam, iya. Silakan duduk."
"Apa kabar, Dhania? Saya dengar kamu opname satu minggu di RS ya,"
"Iya pak, tapi alhamdulillah saya sudah sembuh."
Dhania berjalan mendekati kursi di depan meja pak Sunandar.
"Maaf. Ada apa ya Pak? Memanggil saya kemari."Pak Sunandar menyodorkan smartphone-nya pada Dhania.
"Lomba menulis Essai dan LKTIN?" gumamnya.
"Benar, saya ingin kamu ikut lomba LKTIN dengan Shailan, murid kelas 12 IPA 1."
Dhania menggeleng sambil menyerahkan kembali smartphone pak Sunandar, "Maaf Pak, tapi Saya tidak berminat."
"Kenapa? Saya dan bu Emilia sudah berbicara, dan yakin kalau kalian bisa lolos ke final kali ini. Bahkan menang."
"Sekali lagi, saya minta maaf Pak. Saya benar-benar tidak berminat ikut. Lagian saya sudah kelas 12, akan banyak agenda ujian di kelas 12 ini."
"Tidak apa-apa, kalian berdua ikut di semester pertama ini, di semester selanjutnya kalian bisa fokus dengan ujian-ujian, dan lainnya. Lumayan lho, hadiahnya, undangan wawancara dengan penerbit koran Radar Lumajang dan stasiun TV, sekaligus uang pembinaan.
Bapak memilih kamu bukan tanpa alasan, tetapi berdasarkan essai dan LKTI yang kamu buat sewaktu SMP. Apa kamu tidak mau mempertimbangkan lagi? Jangan gegabah mengambil keputusan, coba di pikir-pikir lagi,
Oh iya, nanti kalau kalian menang. Pak Rahman bisa membantu untuk masuk ke Universitas ternama dengan potongan biaya 50%."
Dhania menghela napas, "Tetapi saya ingin fokus sama ujian semester ganjil pak," alibinya, padahal dia jarang belajar menjelang ujian.
"Saya percaya kamu dan Shailan, kalian pasti bisa mengatur jadwal belajar kalian dengan mengerjakan LKTI." pak Sunandar masih bersikukuh.
"Begini saja pak, bagaimana kalau Shailan kolaborasi dengan Nadine saja pak." usul Dhania.
"Wah bagus itu, Nadine ya?" ujar pak Sunandar.
"Iya pak, Nadine." jawab Dhania bersemangat. Beberapa hari lalu ia tak sengaja mendengar bahwa Nadine ingin mengikuti lomba LKTI, namun dirinya kerap kali tak mendapat kesempatan karena guru-guru selalu menunjuk Dhania dan Shailan.
"Fix, saya akan daftarkan kamu dengan Nadine saja. Sedangkan Shailan akan saya ikutkan di Kompetisi Matematika Logika."
Dhania melongo dibuatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/141592900-288-k928459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ketua Rohis
Teenfikce(DO)AKAN TERBIT♡♡ 📍 Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. 12 maret 2018 - 14 juli 2020 -- Dhania, dihukum oleh ayahnya untuk ikut suatu kegiatan yang diselenggarakan ekstrakulikuler Rohis karena telah berbuat dosa kepada Allah. Nadine sebagai...