13. Dilon Tidak Menyerah

3.9K 261 50
                                    

"Hatiku dapat melihat apa yang tak bisa dilihat oleh mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hatiku dapat melihat apa yang tak bisa dilihat oleh mataku. Sebab, dirimulah yang memberikan sebercak cahaya pada kehidupan kelabuku."

🍂🍂🍂

Play Mulmed

Sore itu, sepanjang perjalanan, seorang gadis yang mengucir rambutnya jadi kucir kuda, menikmati hembusan angin yang masuk melalui jendela mobil.

Hening. Setiap kali orang tuanya mengajak Hara bicara, dia hanya bergumam sebagai jawaban. Tidak ada yang dapat mengembalikan mood Hara setelah dirinya memilih untuk menjauh dari Dilon. Sekalipun Azzam mencoba menghiburnya, dia sama sekali tidak bereaksi apa-apa.

Pagi ini, Hara kembali melakukan pemeriksaan pada matanya. Dia sebenarnya malas harus rutin lagi ke dokter, toh kemungkinan besar dia juga tetap tidak akan sembuh. Selalu pesimis memang.

Ceklek!

Pintu ruangan Dokter Bob terbuka. Masuklah pasangan suami istri dengan anak puterinya. Ada senyum lebar di bibir Dokter Bob mengetahui Hara kembali dalam ruangannya.

"Hara...." Dokter Bob langsung memeluk Hara meski dia tak membalasnya.

"Hara apa kabar ?"

Hara diam, kemudian senyum secara terpaksa. Tidak mungkin dia berkata kalau kabarnya sedang tidak baik karena harus menjauh dari seseorang. Yang benar saja.

"Mari, kita periksa dulu."

Pemeriksaan dimulai. Setiap Dokter Bob bicara, Hara menanggapinya hanya dengan anggukan, gelengan, atau bahkan tidak menjawab.

"Kamu kenapa ?" tanya Dokter Bob.

"Enggak," jawab Hara lesu.

"Kamu sama persis dengan anak saya. Dia jadi banyak diam dan lesu gitu gara-gara patah hati."

Dokter Bob terkekeh geli. "Biasa, baru ngerasain cinta pertama."

Hara tersenyum. "Oh... Iya."

"Jadi, kamu kayak gini, gak karena Dilon, kan ?"

Seketika Hara terkesiap mendengar pertanyaan itu. "D-dokter tau dari mana ?"

Dokter Bob mengangkat satu aslinya. "Dilon kan anak saya."

Hara semakin cengo. "Dokter gak bohongin saya, kan ?"

"Loh, emangnya kamu gak tau Dilon anak saya ? Orang tua kamu gak cerita ?"

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang