30. Menyambut Dunia (END)

5.5K 335 50
                                    

Apapun itu.
Segala mimik yang terpatri pada tiap durja sang insan.
Telah diatur sedemikian sempurna oleh Sang Pencipta.

Perkara siang dan malam.
Tentang panas dan hujan.

Perihal kebahagiaan dan kesedihan.
Perkara tangis dan tawa.

Tentang pertemuan dan perpisahan.
Perihal kesetiaan dan penghianatan.

Pada jam, menit, hingga detik yang lantas berputar.
Mengalih hari, minggu, bulan, hingga tahun.
Mungkin, juga menggantikan kata Kita menjadi Asing.
Menggantikan kebersamaan menjadi kenangan.
Menggantikan posisi sebuah nama yang teramat berharga di setiap do'a.

Rangkaian kejadian yang tersusun begitu apik.
Berbagai lika-liku berdatangan menyapa yang bernapas.
Beberapa ketetapan bahkan tak bisa diganggu gugat.
Segala kesedihan, dijanjikan akan sebuah kebahagiaan.

Menyadarkan pada setiap insan bahwa penulis skenario terbaik adalah Sang Agung.
Segala beban dan masalah yang diberikan tak lain dari bentuk kasih sayang.
Apapun penderitaan dan kesedihannya, yakinlah bahwa setiap akhir yang diberikan tidak pernah lepas dari kata bahagia.

Lalu Kita. Kita yang terjebak pada belenggu kerinduan.
Tersesat dalam angan tanpa kepastian.
Meraung dan merengek bahwa Kita ingin menyerah.
Teramat rapuh akan pedihnya sebuah penantian.
Belum menemukan titik kebahagiaan.

Itu artinya.
Bukankah skenario Kita belum mencapai kesudahan ?
Bersabarlah. Sedikit lagi.
Aku dan Kamu yang mengatas namakan Kita, akan menyambut akhir yang bahagia.

-HaraDilon-
Ending

🍂🍂🍂

"Iya, kalau udah diurus semua langsung hubungi Papah saya."

Cowok tampan dengan kacamata serta headphone yang bertengger di lehernya keluar dari mobil mewahnya sembari menyandingkan almamater di bahu kanan.

Cowok tampan dengan kacamata serta headphone yang bertengger di lehernya keluar dari mobil mewahnya sembari menyandingkan almamater di bahu kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Dilon bernapas menghirup udara di kampusnya, dia sudah jadi perhatian banyak orang. Para mahasiswi tentunya. Dia tidak merasa tampan, bahkan tidak merasa bahwa dirinya seperti malaikat. Dia hanya dia terkekeh, sebegitu berlebihannya mereka.

"Iya, nanti saya tanda tangani."

Dilon menerima panggilan dari seseorang yang tengah membantunya. Ia bersama mama dan papanya sepakat membantu Nadine dan memenjarakan mamanya. Nadine tidak sendiri, Dilon bahkan mencarikan seorang pembantu yang bisa Nadine anggap sebagai mamanya pula. Dilon yang terlihat sangar itu memang memiliki hati yang sangat baik. Siapa yang tidak jatuh hati pada sosoknya ?

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang