23. Keberadaan Dilon

3.5K 234 14
                                    

“Kamu, yang pada awalnya hanyalah orang asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu, yang pada awalnya hanyalah orang asing. Kemudian hadir sebagai pemberi warna dalam hidupku yang kelabu. Akan kucatat agar aku tak mudah melupakannya.”

Dari Hara untuk Dilon

🍂🍂🍂

Pagi yang kelabu lagi mendung. Sudah satu jam yang lalu rinai hujan turun dengan derasnya membasahi setiap tempat yang tak ternauingi. Termasuk SMA Airlangga yang terlihat masih sepi dari luar. Berbanding terbalik dengan keadaan di setiap kelas. Bel tanda pelajaran dimulai belum dibunyikan, jadi mereka sedang bebas meski tak diberikan izin berkeliaran di lapangan.

"GIO!!!"

Seisi kelas XII IPA-1 seketika hening. Semua pasang mata tertuju pada objek yang kini berdiri di ambang pintu. Rupanya, Ravalah yang berteriak kencang tadi.

"BALIKIN HP GUE!"

Oh ternyata, Rava terlihat marah sebab ponselnya direbut oleh Gio. Sementara Gio yang memang biang onar di kelas mereka, menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memeletkan lidahnya.

"Ambil sini!" tantang Gio.

"Balikin!" Rava mencoba merebut ponselnya itu. Tapi sayangnya, Gio lebih gerak cepat dan ia berlari menjauhi Rava.

Ada-ada saja kelakuan dua sejoli itu. Sudah tak heran memang, mereka suka main kejar-kejaran layaknya masa kecil kurang bahagia.

"Widih! Lo lemot gini ternyata masih ada yang mau deketin lo, ya ?" Gio tertarik untuk membaca chat dari adik kelas yang nekat mendekati Rava.

Rava yang mendengarnya pun memasang ekspresi berpikir. "Siapa suka sama siapa ?" tanyanya.

Gio diam, sibuk membaca chat Rava dengan adik kelasnya sambil cekikikan.

"Gila! Dia bahasnya apa lo jawabnya apa ? Sabar banget nih cewek ladenin lo yang otaknya karatan!"

Rava menunjuk dirinya sendiri. "Emang ada yang deketin gue ?"

Gio memutar bola matanya. Ini masih terlalu pagi untuk memberikan tonjokan pada orang seperti Rava.

"Ada Rav! Noh, dedemit di belakang lo naksir sama lo!"

Baru saja Gio ingin melangkahkan kakinya dan balik arah, tiba-tiba dari belakang Rava memeluknya erat.

"Weh lepas anjir! Lo mau disangka homo ?" Gio terbelalak.

"Gue mau jadi manusia normal yang nikah sama manusia normal!" sentak Rava, membuat seisi kelas memandang mereka dengan ekspresi macam-macam. Bahkan tak sedikit dari mereka yang mengabadikannya lalu mengunggahnya ke instagram story.

"Sotoy! Gue bercanda! Mana ada dedemit suka sama lo! Yang ada lo bakal kerasukan gara-gara lo lemot gak ketulungan!"

Rava melepaskan pelukannya sambil menatap Gio lekat. "Lo kerasukan ?"

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang