17. Lagu Untuk Hara

3.6K 277 108
                                    

“Aku ingin melihatmu sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku ingin melihatmu sekarang. Ingin melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan.”

🍂🍂🍂

Play Mulmed

Tentang Dilon yang meminta izin pada Hara untuk pingsan itu benar adanya. Ya, Dilon betulan pingsan! Dan saat ini cowok itu sedang dirawat di rumah sakit tempat mamanya sendiri bekerja.

Sudah dua hari berlalu dan Dilon baru beberapa jam yang lalu sadarkan diri. Dia pingsan bukan hanya karena mendengar pengakuan Hara waktu itu, tapi memang faktor kesehatannya juga yang buruk. Untungnya Gio yang sudah ada di tempat langsung menyadarinya kemudian membawa sahabatnya itu ke rumah sakit. Dasar Dilon, hobi sekali membuat Gio khawatir.

"Dilon...."

Merasa terpanggil, Dilon pun menolehkan kepalanya dan mendapati Hara sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar. Bagaikan bidadari yang turun dari langit, Hara mengenakan jubah putih serta tak lupa selendang yang selalu ia kenakan menutupi rambutnya meski tak tertutup secara utuh.

"Hara ? Lo pagi-pagi ke sini apa gak dimarahin ?"

Hara tersenyum sambil menggeleng, tanda ia tidak dimarahi.

"Sini—" Belum sempat Dilon menuntaskan ucapannya, tiba-tiba Hara berjalan lebih dulu, dan duduk di samping brankar.

Satu hal yang membuat kening Dilon mengerut bingung. Kenapa Hara tak lagi menggunakan tongkatnya ? Ada kejadian apa yang telah dia lewatkan selama dia koma ?

"Hara, lo gak pakai tongkat lagi gimana ceritanya ?"

"Alhamdulillah, kan udah sembuh."

"Oh gitu, ya ?" Wah curang, Dilon sedang koma sementara Hara harus menjalani operasinya. Jadinya Dilon tidak bisa menemani cewek itu.

"Selamat pagi, Bull."

Banteng, panggilan dari Hara yang selama ini Dilon rindukan. Entah kapan terakhir Hara memanggilnya dengan nama hewan itu.

"S-selamat pagi juga, Bunny." Andai ini bukan rumah sakit, Dilon ingin sekali teriak bahwa dia bahagia.

"Gimana keadaannya ?"

"Baik, gue berasa semangat lagi kalo lo dateng."

Hara tersenyum manis. "Sudah sarapan ?"

"Sudah, tadi Mamah udah bawain bubur."

Dilon membeku kala Hara menyentuh tangannya. Dilihatnya tangan putih itu menggenggam sangat erat. Ada kehangatan yang menjalar dalam tubuhnya.

"Jangan sakit lagi, aku gak mau kamu kek gini, jangan bikin aku khawatir."

But, what ??? Aku ? Kamu ? Dilon mengerjap berulang kali, mengucek-ucek matanya untuk memastikan apakah di depannya ini sungguhan Hara ? Tapi memang nyatanya cewek itu adalah Hara. Sejak kapan dia bicara aku-kamu ?

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang