11. Hara Menjauh

4.1K 288 62
                                    

“Jika dengan menjauh darimu aku merasakan kedamaian dan kamu merasakan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jika dengan menjauh darimu aku merasakan kedamaian dan kamu merasakan kebahagiaan. Maka seberat apapun itu, aku harus melakukannya.”

🍂🍂🍂


Andai Doraemon itu nyata, maka Hara akan memintanya untuk mengeluarkan pintu ke mana saja agar dia bisa pergi jauh sekarang juga, yang jelas tidak di dalam rumahnya.

Saat ini Hara sedang duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tuanya, juga Azzam. Bukan sedang bersantai, melainkan mereka ingin menginterogasi Hara. Berasa disidang di meja hijau yang mana hakimnya adalah Arvind.

"Ada masalah apa kamu ?" tanya Arvind dingin, menyiratkan bahwa dia sedang marah.

"Pake nanya," batin Hara.

Hara yang ditanya malah tertawa hambar. "Gini nih, gak pernah peduliin anaknya, ada masalah aja gak tau. Masalah aku banyak, Yah!" sahutnya lancang.

"Hara, jangan ngomong seperti itu," tegur Selena.

"Coba kamu cerita, jangan ada yang kamu tutup-tutupin dari Bunda sama Ayah."

"Sebelum Ayah paksa Azzam buka suara." Ketika Arvind marah, itu benar-benar menakutkan bagi Hara.

"Semenjak aku SMP, aku selalu dibully. Bunda sama Ayah tahu itu tapi gak pernah ngegubris permintaan aku untuk pindah sekolah. Setiap hari menerima hal yang tidak mengenakkan, apa kalian pikir itu masih wajar ? Bunda pernah bilang, kalau nanti aku masuk SMA, aku gak akan menerima hal itu lagi. Tapi apa ? Malah makin parah! Jangan samakan Airlangga yang dulu dengan yang sekarang. Sekolah di sana bukannya pinter malah bikin aku tertekan. Banyak kakak kelas yang sok senioritas, aku ditindas."

Saat itu juga pertahanan Hara runtuh. Air matanya mengalir begitu saja membuat Arvind dan Selena terkejut. Sementara Azzam hanya bisa menelan ludahnya.

"Sampai aku bertemu dengan Ethan. Kalian tahu ? Azzam yang jadi imbasnya! Ethan mau aku jadi pacar dia, tapi aku masih ingat pesan Ayah kalau aku gak boleh pacaran dengan siapapun sebelum menikah. Tapi, apa Ayah sama Bunda pernah kasih sedikit saja rasa peduli kalau aku benar-benar ingin pindah dari sekolah itu ? Iya aku tahu ngurusnya susah, bayarannya pasti nanti bakal mahal. Aku tahu aku cuma bisanya ngerepotin. Andai Ethan gak brutal, aku gak masalah, tapi dia ... Dia menakutkan, bahkan pernah memperkosa siswi di sekolah itu. Jangan-jangan kalian ingin aku bernasib seperti itu, ya ?"

Tiba-tiba Selena mendekati puterinya yang menangis ketakutan itu kemudian memeluknya sangat erat. "Ya Allah, apa semengerikan itu ? Kenapa kamu gak pernah cerita ? Kenapa kamu sembunyiin ini dari Bunda sama Ayah ? Kenapa kamu nyuruh Azzam buat tutup mulut soal masalah ini ?"

"Karena kalian gak akan peduli."

"Ayah hanya ingin adil," ucap Arvind akhirnya.

"Yah. Aku sama Azzam itu beda! Adil bagi Ayah tapi aku enggak! Iya kalau di sekolah itu banyak yang nasibnya sama kek aku, tapi di sana yang buta cuma aku! Cuma Hara! Di mana letak keadilannya menurut Ayah ?!"

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang