Syanintia Hara Ariana

13.6K 516 33
                                    

🍂🍂🍂


"Pasien atas nama Syanintia Hara Ariana."

"Ya, suster ?"

"Silakan masuk."

"Terima kasih, sus."

Pria paruh baya berkemeja putih yang tadi berbicara dengan salah satu suster rumah sakit adalah ayah dari seorang gadis cantik yang biasa dipanggil Hara. Pria itu nampak lelah dengan pekerjaannya sebagai dosen dan setelah pulang ia bersama istrinya selalu rutin menemani Hara untuk berobat serta terapi.

"Ayo sayang." Itu suara lembut dari sang bunda. Meski sudah berkepala tiga, beliau masih cantik dengan pakaian syar'inya.

Sang bunda yang tadinya ingin membantu Hara berjalan tiba-tiba tersentak ketika puterinya itu menepis tangannya.

"Aku bisa jalan sendiri," ucap Hara datar.

"Gak papa, biar Bunda bantu, ya ?"

"Bunda Selena! Aku bisa jalan sendiri!" sentak Hara dengan nada suara meninggi.

Ya, selamat datang kembali pada sebuah keluarga kecil atas pasangan El-deran Arvind Aryatama dan Selena Kanza Ariana. Keluarga yang masih terjalin utuh selama bertahun-tahun meski mereka sering menerima cobaan bertubi-tubi.

"Hara... Jaga bicara kamu," tegur Arvind—sang ayah dengan nada lembut.

Namun, selembut apapun Arvind menegurnya, Hara tetap memilih untuk diam seolah tak peduli. Sementara Selena, harus selalu sabar menghadapi sikap anaknya yang suka berubah-ubah. Ia menatap nanar punggung Hara yang kian menjauhi dirinya dan suaminya.

"Ayo." Arvind membuyarkan lamunan Selena sambil menarik tangannya.

Beberapa langkah di depan mereka, Hara masih bersikukuh tak ingin dibantu dalam berjalan, dia hanya mengandalkan tongkat yang ia genggam di tangan kanannya.

DUG!

"Aduh!" Hara tersentak kemudian meringis ketika kepalanya membentur sesuatu.

Tubuhnya hampir saja terjatuh kalau seseorang tidak sigap menahan tangan dan bahunya. Hara diam, entah siapa orang itu ia tak dapat melihatnya, pandangannya hanya lurus ke depan.

"Maaf saya gak sengaja," ucap Hara sedikit gugup.

"Hati-hati."

Terdengar suara cowok dari arah samping. Hal itu sontak membuat Hara menolehkan kepalanya dan ia kembali dibuat kaget karena pipi kanannya menyentuh pipi cowok itu.

Jadi, cowok yang menahannya sekarang ini adalah nyata ?

"Cowok, ya ?" tanya Hara. Jangan anggap ini pertanyaan bodoh, ia hanya ingin memastikan bahwa yang menahan tubuhnya sekarang bukanlah hantu.

Terdengar suara kekehan kecil dari cowok—yang entah siapa namanya. "Iya." Hanya itu yang ia ucapkan.

Cowok tersebut masih setia menahan tangan Hara meski tubuhnya sudah berdiri secara sempurna.

"Sendirian ?" tanyanya.

"Nggak," jawab Hara sedikit takut. Karena bisa saja cowok itu hantu yang menyerupai manusia bukan ?

"Lalu, sama siapa ?"

"Biar saya yang gandeng tangan dia." Terdengar suara datar dan dingin dari arah berlawanan. Hara dan cowok tersebut sama-sama menoleh.

Ya, dialah Arvind, seorang ayah yang sangat protektif di mana ia tak mengizinkan cowok manapun menyentuh Hara selain adiknya, sepupu, dan keluarga.

HARADILON  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang