“Terima kasih, telah menjadi alasanku untuk terus berjuang. Terima kasih, telah menjadi penyemangatku di saat aku merasakan kehilangan. Terima kasih, atas segala kebahagiaan yang kamu berikan untukku. My Cute Bunny."
-Dari Dilon untuk Hara-
🍂🍂🍂
Play Mulmed
Tubuh mungil seorang gadis yang masih berusia 7 tahun, kini telah terbalut oleh kain kafan. Orang-orang sedang berjalan beriringan mengantarkan jenazah menuju liang lahat yang telah disediakan.
Sebagian orang turun ke bawah liang untuk meletakkan tubuh Cindy, termasuk Dilon dan Arvind. Tidak ada air mata yang mengalir di wajah Dilon, hanya ada pancaran aura sendu yang memilukan tanpa adanya kehidupan. Wajah Dilon yang pucat tergambar jelas seolah sebagian dari hidupnya mati, semangatnya hilang begitu saja.
Sementara di atas sana, ada Dokter Bob yang terus terisak dalam pelukan Selena. Ibu mana yang tidak sedih dan sakit hati ditinggal sang buah hati secepat ini ? Salah satu harta paling berharga dalam hidupnya telah pergi untuk selama-lamanya.
Untuk terakhir kalinya, Dilon memeluk jasad sang adik bahkan dengan tatapan kosong. Beginikah rasanya kehilangan sosok yang dia sayangi ?
Detik demi detik, tubuh Cindy pun mulai terkubur dan tertutup tanah. Dilon melihat semuanya, namun apa daya dia terlalu sakit untuk meneteskan air matanya. Di sampingnya ada Hara yang mengenakan jubah hitam serta kain selendang hitam menutupi rambutnya.
"Bro, duduk sini. Kita baca do'a dulu," pinta Gio pada Dilon dengan hati-hati.
Dilon menurut saja dan lagi, dia duduk di samping Hara yang banyak diam. Mereka sama-sama membacakan Yasin dan do'a lainnya. Hingga proses penaburan bunga pun selesai, membuat orang-orang satu persatu meninggalkan area pemakaman.
Dilon berjongkok, menatap nisan yang sangat jelas bertuliskan Cindy Rue Glesson. Tangannya gemetar kemudian mengusap nisan itu. Kepalanya bergerak maju, hingga ia dapat menciumnya, dan setetes air matanya pun kembali terjatuh.
Di sinilah, tempat peristirahatan terakhir bagi umat manusia. Mereka yang berasal dari tanah, pasti akan kembali ke tanah. Lalu, mengapa masih banyak yang berlagak tinggi seperti langit ?
"Nak, ayo kita pulang," ajak Dokter Bob.
"Duluan aja," sahut Dilon dengan suara serak.
Kini, tersisa Dilon bersama sahabatnya, juga keluarga Hara. Dilon jadi memikirkan bagaimana jika dia yang ada di posisi Cindy ? Saat orang-orang beranjak meninggalkannya. Saat keluarga dekat bahkan orang tua sekalipun tak bisa terus menemaninya. Ditinggal sendirian dalam kegelapan bersama binatang-binatang tanah yang menjijikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARADILON [Completed]
Teen Fiction{BOOK 2 OF LIMBAD SERIES} Hara, adalah gadis yang terlahir sebagai anak tunanetra, sebuah penyakit yang ia derita menghambat kedua matanya dan menyebabkan gadis itu tak dapat melihat objek apapun dengan jelas. Datar, itu yang selalu menyambutnya ket...